Bandung (ANTARA News) - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil atau Emil menggenjot kinerja petugas gorong-gorong guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir akibat menumpuknya sampah pada drainase di Kota Kembang.

"Petugas gorong-gorong di Kota Bandung sebenarnya banyak, kinerja mereka juga bisa diandalkan, tapi bila hanya mereka yang mengantisipasi banjir ya begini jadinya, tetap saja banjir," kata Ridwan Kamil di Bandung, Jumat.

Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung menyebabkan sejumlah akses jalan di Kota Bandung tergenang air. Kondisi tersebut menimbulkan banyak warga yang mengeluhkan kinerja pasukan gorong gorong yang dibentuk oleh Pemkot Bandung.

"Masih banyak keluhan dari masyarakat saat hujan turun. Sebab, kerap kali guyuran hujan besar yang melanda Kota Bandung menyebabkan sejumlah wilayah mengalami banjir," katanya.

Rata-rata keluhan yang disampaikan oleh warga yaitu menumpuknya sampah pada saluran air yang. Sehingga, ketika hujan turun saluran air tersebut meluap dan meluber ke jalan.

"Rata-rata keluhannya gorong-gorong tersumbat, yang menyebabkan banjir," kata Emil.

Ia menegaskan, Pemkot Bandung telah memiliki 1.500 petugas gorong-gorong. Petugas-petugas inilah, yang seharusnya mulai bekerja guna mengantisipasi terjadinya banjir. Sehingga, dirinya mengimbau kepada warga untuk turut aktif dalam memantau kondisi drainase di wilayahnya.

"Hubungi lurah, lapor kepada lurah bila ada gorong-gorong yang tersumbat, karena petugas gorong-gorong sudah dibayar APBD untuk bekerja setiap hari minimal 6-8 jam," katanya.

Emil menuturkan, permasalahan banjir tidak akan tuntas bila hanya dilakukan oleh Pemkot Bandung. Untuk itu, ia meminta agar warga masyarakat turut serta dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Buang sampah ke sungai masih menjadi problem, jadi jangan hanya salahkan pemerintah, masyarakat juga harus berpartisipasi mengurangi potensi banjir. Sudah disiapkan 1.500 motor roda tiga untuk sampah," katanya menambahkan.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015