Pekanbaru (ANTARA News) - Angin kecang yang kemudian disertai hujan deras di Pekanbaru dan sekitarnya telah mengurai asap dari kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Selasa.

"Turunnya hujan deras tadi, walau sebentar sekitar pukul 17.40 WIB, jarak pandang bandara sultan syarif kasim membaik," ujar Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Ongah Hasnan Siregar di Pekanbaru.

Menurut Ongah, jarak pandang membaik dari 1.000 meter pukul 18.00 WIB, menjadi 2.000 meter pada jam 18.30 WIB.

Setidaknya sudah empat pesawat dari lima pesawat dari tiga maskapai yakni Silk Air, Lion Air, dan Batik Air yang sudah landing dan take off.

Pendaratan pertama dimulai Silk Air dari Singapura sekitar pukul 13.00 WIB, lalu disusul penerbangan Lion Air dari Batam, kemudian Batik Air dari Jakarta dan Lion Air dari Jakarta.

"Sudah empat pesawat mendarat atau total delapan penerbangan. Kita tinggal menunggu satu lagi pendaratan dan lepas landas yakni maskapai Lion yang dijadwalkan malam ini," kata dia.

Ongah menjelaskan hari ini terdapat total 70 penerbangan, tapi 60 penerbangan diantaranya telah dibatalkan oleh maskapai sejak kemarin akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.

"Hingga pukul 20.30 WIB malam ini, hujan rintik-rintik masih turun. Kita optimis satu penerbangan lagi bakal mendarat, cuma kita belum dapat kepastian dari maskapai," ucapnya.

"Puluhan orang calon penumpang, sedang menunggu di ruang tunggu terminal keberangkatan domestik sampai saat ini," beber Hasnan.

Di waktu normal, tidak kurang dari 66 sampai 78 kali pesawat terbang melakukan aktivitas mendarat atau lepas landas melalui Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dengan jumlah penumpang mecapai 8.000 orang.

Aktivitas penerbangan tersebut dilakukan oleh 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015