Jakarta (ANTARA News) - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta meningkatkan intensitas pengawasan dan monitoring daerah-daerah rawan gangguan terhadap perjalanan KA, terkait kondisi cuaca yang memasuki musim penghujan pada November 2015.

"KAI menyiapkan regu Flying Gang atau Regu Siaga 24 Jam yang disiagakan di beberapa lokasi untuk memudahkan mobilitas penanganan gangguan perjalanan KA, disamping itu juga petugas jaga khusus ditempatkan di lokasi dan Petugas Pemeriksa Jalur KA (PPJ) juga ditambah 1 petugas ekstra untuk deteksi dini," kata Senior Manager Corcomm KAI Daop 1 Jakarta, Bambang S Prayitno, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.

Menurut Bambang, sesuai pemetaan KAI, lokasi-lokasi rawan seperti wilayah lintas Jatinegara-Cikampek 3 titik pemantauan pergerakan tanah/longsor seperti antara Stasiun Cakung-Kranji, Tambun-Cikarang dan antara stasiun Klari-Kosambi.

Lintas Manggarai sampai dengan Bogor ada 6 titik pemantauan pergerakan tanah/longsor dan banjir, seperti antara stasiun Duren Kalibata-Pasarminggu Baru (potensi banjir), antara stasiun Pasarminggu-Tanjung Barat (potensi banjir), antara stasiun Pondok Cina-Depok Baru (potensi pergerakan tanah), antara stasiun Depok-Citayam (banjir), antara stasiun Citayam-Bojonggede (gerakan tanah), dan antara stasiun Bojonggede-Cilebut-Bogor (pergerakan tanah).

Lintas Tanah Abang - Rangkasbitung 6 titik pemantauan seperti Kebayoran-Pondok Jati, Serpong-Cisauk (banjir), Daru-Tenjo (gerakan tanah) Tenjo-Tigaraksa (banjir), Maja-Citeras (banjir) dan Citeras-Rangkasbitung (gerakan tanah). Lintas Rangkas-Merak 1 titik di antara stasiun Catang-Cikeusal (gerakan tanah), sementara lintas Duri-Tangerang ada 1 titik pemantauan gangguan banjir antara stasiun Rawa Buaya-Kalideres.

Tindakan lainnya pada lokasi rawan tersebut telah dilakukan penanganan dan pengamanan jalur dengan perbaikan drainase, terasiring pada tebing dan penguatan jalur KA, oleh Satker DitjenKA Kemenhub dan KAI.

"Kami juga mengimbau agar tidak membuang sampah di area jalur KA seperti drainase dan rel, ini merupakan potensi gangguan perjalanan KA," ujar Bambang.

Sementara itu untuk meningkatkan keandalan prasarana (jalur KA), pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan, melalui Satker Ditjen Perkeretaapian sedang melakukan perbaikan penggantian Rel dari R33, R42 menjadi R54 dan penggantian bantalan kayu menjadi bantalan beton di beberapa wilayah, seperti lintas Bogor-sukabumi, dan Parungpanjang-Rangkasbitung hingga saat ini dalam proses pekerjaan.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015