Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan infrastruktur, konstruksi, dan terus tumbuhnya industri termasuk galangan kapal dan otomotif membutuhkan bahan baku baja.

Kebutuhan baja kasar (crude steel) tercatat terus menanjak, dari 7,4 juta ton pada tahun 2009 menjadi 12,7 Juta ton pada tahun 2014.

"Hal ini diperlukan juga untuk dapat memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang diperkirakan sekitar 5.000 triliun Rupiah sampai dengan tahun 2019 dan membutuhkan baja sekitar 17,5 Juta ton/tahun," kata Menperin melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.

Saleh menegaskan, guna memenuhi permintaan baja domestik dan menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap baja impor, maka masih diperlukan banyak investasi di sektor baja. Industri besi dan baja juga menjadi salah satu industri prioritas lantaran merupakan bahan baku dasar bagi industri lainnya antara lain industri galangan kapal, industri di sektor migas, alat berat, otomotif, dan elektronika.

Selain itu, industri besi dan baja adalah salah satu pendukung utama dalam rangka pembangunan infrastruktur di Indonesia antara lain jalan, bandara, pelabuhan, rel kereta api, dan beberapa fasilitas lainnya. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, jumlah perusahaan industri baja nasional hulu dan hilir saat ini sebanyak 1167 perusahaan.

Secara total, industri baja nasional hulu dan hilir mampu menyerap 300.309 orang tenaga kerja. Saleh mencermati, industri hilir besi baja nasional tumbuh lebih cepat dibanding dengan industri hulunya, di mana salah satunya disebabkan karena besarnya investasi yang diperlukan.

Perbedaan kapasitas industri ini menyebabkan supply bahan baku domestik baik untuk industri intermediate maupun industri hilir saat ini masih belum mencukupi.

"Kondisi ini merupakan salah satu penyebab hadirnya produk besi baja impor yang cukup signifikan," ujarnya.

Menilik hal ini, Kementerian Perindustrian terus mendorong hilirisasi industri mineral yang diharapkan investasi di bidang pengolahan berbasis mineral dapat memenuhi kebutuhan baja kasar (Crude Steel) sebagai bahan baku industri baja intermediate dan hilir.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015