Jakarta (ANTARA News) - Dua awak pesawat TNI Angkatan Udara T-50 Golden Eagle dipastikan tewas dalam kecelakaan saat beratraksi pada acara Gebyar Dirgantara di Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu, mengatakan dua pilot yang gugur dalam kejadian itu yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi (sebagai radar interceptor officer).

"Letkol Penerbang Marda Sarjono adalah komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun. Beliau adalah lulusan Akabri tahun 1995," katanya.

Sementara Kapten Penerbang Dwi Cahyadi merupakan perwira penerbang Skadron 15, lulusan Akabri Udara tahun 2002.

Menurut Badar, saat ini kedua jenazah sudah berada di Rumah Sakit TNI AU Harjo Lukito. Ada pun bangkai pesawat yang jatuh di sisi Akademi Angkatan Usara (AAU) Yogyakarta juga telah dibersihkan.

TNI AU, lanjut dia, telah menurunkan tim evakuasi ke Yogyakarta dan diketuai langsung oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsdya Hadian Sumintaatmadja.

"Hal itu untuk mencari hal apa yang sebenarnya terjadi. Kepala Staf AU Marsekal Agus Supriatna sendiri, kalau cuaca bagus, secepatnya atau sore ini akan berangkat ke Yogya," katanya.

Sementara itu, pihak keluarga korban sudah berangkat ke rumah duka di Yogyakarta dan Madiun.

Sebelumnya diberitakan, pesawat T-50 milik TNI AU jatuh saat melakukan akrobatik dan terbang rendah dalam Gebyar Dirgantara 20w5 di Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Minggu, pada pukul 09.53 WIB.

Akibat kecelakaan tersebut, penerbangan komersil dari dan ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta sempat mengalami keterlambatan. Sedangkan rangkaian acara Gebyar Dirgantara 2015 dihentikan. 

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015