Gunung Kidul (ANTARA News) - Jumlah wisatawan yang mengunjungi seluruh destinasi wisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama libur natal dan tahun baru sudah mencapai sekitar 140 ribuan wisatawan.

Kepala Bidang Pengembangan produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Senin, mengatakan saat ini sebanyak 140-an ribu wisatawan memadati berbagai objek wisata di Gunung Kidul.

"Dari jumlah tersebut 80 persen diantaranya masuk kawasan pantai. Puncaknya Sabtu (26/12) yang mencapai 42 ribu wisatawan masuk ke Gunung Kidul," katanya.

Ia mengatakan hitungan jumlah wisatawan itu berasal dari seluruh objek wisata yang sudah ditarik retribusi wisata. Seperti pantai, gua, dan air terjun Sri Getuk serta beberapa lokasi lainnya. Untuk lokasi wisata yang tidak ditarik retribusi pihaknya tidak melakukan pemantauan jumlah.

"Kemungkinan akan terus bertambah hingga pergantian tahun," katanya..

Hary menjelaskan untuk libur natal dan tahun baru kali ini pihaknya menargetkan 200 ribu wisatawan yang berkunjung ke seluruh destinasi wisata yang sudah ada penarikan retribusi. "Kalau dilihat jumlahnya kemungkinan akan tercapau," katanya.

a mengatakan pihaknya terus melakukan pembenahan terkait adanya laporan kebocoran retribusi gua pindul. Selain itu meminta pendampingan dari Satpol PP serta kepolisian sudah dilakukan.

"Kami terus berupaya mengurangi kebocoran retribusi," kata Hary.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Gunung Kidul Edi Susilo mengatakan dari pemantauan pihaknya untuk bus-bus yang masuk ke objek wisata Gua Pindul, masih seringkali tidak penuh memberikan retribusi.

"Rata-rata setiap bus hanya membayar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Padahal kalau melihatt tempat duduk penumpang untuk bus medium berisi 30 penumpang dan bus besar minimal 44 penumpang," katanya.

Ia mengatakan akibat kejadian ini pemasukan dari sektor wisata menjadi tidak maksimal. "Kita temukan banyak kebocoran terutama di Gua Pindul yang memang menjadikan pendapatan asli daerah dari retribusi tidak maksimal,? katanya.

Dia berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas untuk mengantisipasi kebocoran. "Harus ada tindakan tegas," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015