Ankara, Turki (ANTARA News) - Brussels membatalkan perayaan Malam Tahun Baru karena khawatir ada aksi teror saat Eropa bersiap menyambut 2016 dengan pengamanan ketat sementara kepolisian Turki menahan dua tersangka anggota ISIS perencana penyerangan Ankara.

Pihak berwenang Belgia pada Rabu (30/12) menyatakan bahwa pertunjukan kembang api dan perayaan menyambut Tahun Baru yang dihadiri 100.000 orang seperti tahun lalu tidak akan dilakukan setelah pengungkapan rencana teror di ibu kota selama liburan.

Keputusan itu disampaikan setelah penangkapan dua orang yang dicurigai merencanakan penyerangan terhadap tempat-tampat simbolis di Brussels saat perayaan, dan setelah seorang pria diperiksa tentang hubungannya dengan serangan di Paris bulan lalu.

"Sayangnya kami terpaksa membatalkan pesta kembang api dan semua yang telah direncanakan untuk besok petang (Kamis)," kata Wali Kota Yvan Mayeur kepada penyiar radio Belgia RTBF.

"Lebih baik tidak mengambil resiko apapun," katanya.

Di Paris, tempat 130 orang tewas akibat serangan kelompok bersenjata 13 November lalu, pertunjukan kembang api tahunan di Champs-Elysees juga dibatalkan dan 11.000 polisi, tentara dan petugas pemadam kebakaran akan dikerahkan untuk berpatroli di ibu kota Prancis.

Lapangan Merah Moskow, yang biasanya menjadi tempat orang berkumpul untuk menyambut Tahun Baru, akan ditutup untuk umum pada 31 Desember sementara Wina juga meningkatkan pengamanan menjelang perayaan.


Penangkapan di Turki

Turki dalam keadaan waspada keamanan tinggi sejak Oktober, ketika dua pelaku bom bunuh diri meledakkan diri mereka di kerumunan aktivis perdamaian di Ankara dan menewaskan 103 orang dalam serangan terburuk dalam sejarah modern negara itu.

Para pejabat mengatakan dua tersangka anggota ISIS, keduanya dilaporkan merupakan warga Turki, merencanakan aksi bom bunuh diri di pusat ibu kota Ankara, yang diperkirakan akan penuh dengan warga yang bersuka cita pada 31 Desember malam.

Menurut stasiun televisi swasta NTV, polisi anti teror menahan pasangan itu di daerah Mamak, pinggiran ibu kota yang dihuni lebih dari lima juta orang.

"Mereka dicurigai berafiliasi dengan ISIS dan merencanakan sebuah serangan pada Tahun Baru di Ankara," kata seorang pejabat Turki kepada kantor berita AFP dengan meminta namanya tak disebutkan.

Keduanya berencana melakukan serangan di lapangan Kizilay di Ankara menurut laporan kantor berita Anatolia yang mengutip kantor jaksa.

Kantor gubernur menyatakan kedua tersangka berinisial MC dan AY merencanakan serangan di dua tempat di Kizilay, di sebuah pusat perbelanjaan besar dan di sebuah jalan yang penuh dengan pub.

Polisi juga menyita sebuah jaket berbahan peledak, sebuah mekanisme bom dengan butiran besi serta sebuah ransel berisi peralatan untuk merakit bom menurut kantor gubernur, demikian seperti dilansir kantor berita AFP. (Uu.Ian/KR-MBR)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015