Medan (ANTARA News) - Delapan pemain PSMS Medan absen pada latihan perdana usai liburan Natal dan Tahun Baru 2016 yang digelar di Lapangan di Mess Makodam I Bukit Barisan.

"Memang belum lengkap dan baru 17 orang yang hadir, sementara delapan lagi belum hadir," kata Asisten Pelatih PSMS, Edi Syahputra di Medan, Senin.

Ia mengatakan, pihaknya masih memaklumi ketidakhadiran sejumlah pemain di latihan perdana usai liburan tersebut, karena berbagai alasan seperti masih pemulihan cedera, ikut pendidikan militer maupun lainnya.

"Tapi, kita berharap secepatnya mereka bisa bergabung, sehingga latihan dapat digelar dengan pemain lengkap," katanya.

Edi mengatakan, pihaknya juga akan menggelar seleksi pemain kembali demi mencari skuad terbaik terutama pemain yang asli berasal dari Kota Medan.

"Kita akan gelar seleksi secara terbuka mulai Selasa khusus pemain asal Medan. Ini kita lakukan karena banyak agenda dalam waktu dekat, termasuk ikut turnamen Perisai Cup dan laga persahabatan melawan PS TNI. Karena itu, kita butuh skuad terbaik di PSMS," katanya.

Walau seleksi bersifat terbuka, tim pelatih tidak membedakan antara pemain yang selama ini "merumput" di ISL atau divisi utama, apalagi tim pelatih sengaja tidak mengundang mereka, melainkan pemain harus datang sendiri di Mess Makodam jika punya kemauan bergabung di PSMS.

"Kita akui kualitas mereka sudah diatas rata-rata pemain ISL. Tapi kita tidak mencari pemain yang ingin di kontrak langsung. Walaupun ia punya skill dan bermain bagus, tapi dia juga harus punya kemauan dan siap mengikuti seleksi. Karena karakter PSMS beda dengan tim lain," katanya.

Manajer PSMS Andry Mahyar Matondang mengatakan saat ini PSMS memang butuh pemain berkualitas, namun manajemen tetap merekrut pemain yang berasal dari liga profesional.

"Untuk saat ini kita memang sengaja tidak memanggil satu-satu pemain. Karena kita menggelar seleksi sifatnya terbuka. Jadi seleksi ini sifatnya profesional. Sebelum dikontrak, mereka harus ikut seleksi," katanya.

Pewarta: Juraido
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016