Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyebutkan pariwisata Indonesia pada 2015 tumbuh di atas rata-rata negara lain di dunia.

"Pariwisata di Indonesia tahun 2015 tumbuh di atas rata-rata negara yang lain hanya 4,4 persen," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat terbatas dengan topik Rencana Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, rata-rata pertumbuhan pariwisata negara-negara di kawasan ASEAN juga hanya 6 persen.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pariwisata Indonesia tumbuh 7,2 persen pada 2015 atau di atas pertumbuhan pariwisata dunia 4,4 persen.

Presiden juga menyambut baik karena kunjungan wisatawan mancanagara  ke Indonesia sepanjang 2015 juga melampaui target 10 juta orang.

"Saya mendapatkan info dari Menteri Pariwisata bahwa kunjungan turis mancanegara tahun 2015 mencapai 10,4 juta (orang), naik sangat signifikan dan estimasi perolehan devisa di sektor ini Rp144 triliun," ujar Presiden.

Pertumbuhan pariwisata Indonesia tercatat jauh lebih baik dibandingkan Malaysia pada Januari-Juni 2015 minus 9,4 persen, dan Singapura pada Januari-Desember 2015 nol persen, sedangkan Thailand tumbuh di atas Indonesia sebesar 23 persen selama Januari-Desember 2015.

"Diperlukan sebuah kecepatan terobosan baik regulasi maupun pekerjaan-pekerjaan di lapangan sehingga hasilnya segera bisa di kita nikmati," kata Presiden.

Ia menambahkan, tahun ini 10 destinasi wisata sudah diprioritaskan untuk dikembangkan, meliputi Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Kelayang.

"Destinasi prioritas yang sudah kita putuskan, beberapa sudah kita lihat di lapangan," kata Jokowi.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016