Beijing (ANTARA News) - Tiongkok menyatakan penempatan sistem peluru kendali permukaan ke udara di Pulau Xisha di sekitar Laut Tiongkok Selatan adalah sah, sebagai bagian dari peningkatan sistem pertahanan negara itu untuk menjaga kedaulatan negara.

Kementerian Pertahanan Tiongkok dalam pernyataan resmi di Beijing, Kamis, menyatakan penempatan sistem rudal permukaan ke udara di Pulau Xisha, berada di wilayah kedaulatan Tiongkok.

Pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Tiongkok juga menyebutkan bahwa penempatan sistem pertahanan udara dan sistem pertahanan maritim di sejumlah pulau milik Tiongkok di sekitar Laut Tiongkok Selatan, telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.

"Langkah itu sah secara hukum, dalam rangka membangun sistem pertahanan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara," kata pernyataan tersebut lebih lanjut.

Tiongkok telah menempatkan suatu sistem puluru kendali permukaan ke udara di salah satu pulau yang diperebutkan di Laut Tiongkok Selatan, menurut sebuah laporan pada Selasa setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama menyerukan "langkah-langkah nyata" untuk mengurangi ketegangan di kawasan itu.

Fox News mengatakan gambar-gambar dari perusahaan sipil ImageSat International menunjukkan dua baterai dari delapan peluncur peluru kendali dan sebuah sistem radar tiba dalam sepekan terakhir di Pulau Woody, bagian dari Kepulauan Paracel di Laut Tiongkok Selatan.

Sebuah kapal perang AS bulan lalu berlayar dekat pulau lain di kepulauan yang diklaim oleh Tiongkok, Taiwan dan Vietnam, mengisyaratkan penegasan kebebasan berlayar di kawasan itu yang menimbulkan kecaman dari Beijing.

Laporan terkait baterai peluru kendali muncul ketika Obama menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Tenggara di California yang berlangsung dua hari, tempat para pemimpin menyuarakan keprihatinan atas keberadaan militer Beijing di wilayah strategis dan kaya sumber daya itu.

"Kami membahas perlunya langkah-langkah nyata di Laut Tiongkok Selatan untuk mengurangi ketegangan," kata Obama, menyerukan "penghentian reklamasi lebih lanjut, bangunan baru dan militerisasi di wilayah yang disengketakan."

Sementara Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Australia Julie Bisop, di Beijing, Rabu (17/2) mengatakan, "pemberitaan mengenai penempatan sistem rudal tersebut, sebagai langkah menaikkan rating".

Pewarta: Rini Utami
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016