Jakarta (ANTARA) - ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) Ke-17 di Jakarta, Rabu, dalam deklarasi bersamanya yang disebut Jakarta Joint Declaration, mendesak kembali pemimpin negara-negara ASEAN segera menyepakati kesimpulan awal pedoman tata perilaku (CoC) di Laut Tiongkok Selatan.

Dalam deklarasi bersamanya itu, menteri-menteri pertahanan se-ASEAN, kecuali Myanmar, menegaskan adanya kebutuhan segera menyepakati pedoman tata perilaku di Laut Tiongkok Selatan yang sejalan dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.

Isi Jakarta Joint Declaration yang disepakati dalam ADMM Ke-17 di Jakarta, Rabu, antara lain, implementasi deklarasi pedoman berperilaku (DOC) di Laut Tiongkok Selatan secara menyeluruh.

Berikutnya panduan dan pedoman lainnya seperti Pedoman untuk Pertemuan Tak Sengaja di Laut, Panduan untuk Pertemuan Antar-Militer di Udara, Panduan Interaksi Maritim, Infrastruktur Komunikasi Langsung ASEAN, dan pedoman lainnya dalam kerangka DOC yang mengedepankan komunikasi, rasa saling percaya dan tujuan meredakan ketegangan, serta mengurangi risiko kecelakaan, kesalahpahaman, dan miskalkulasi di udara dan laut.

Pertemuan Ke-17 ADMM, yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, juga menegaskan pentingnya menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan, dan kebebasan berlayar dan terbang di atas perairan Laut Tiongkok Selatan.

Para menhan itu juga sepakat perlunya menahan diri untuk mencegah masalah di Laut Tiongkok Selatan makin rumit dan memanas karena dapat berdampak pada stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Baca juga: ADMM ke-17 sepakati Jakarta Joint Declaration dan 7 dokumen lain
Baca juga: Menhan buka ADMM Ke-17 di Jakarta, singgung krisis kemanusiaan di Gaza


Dalam dokumen deklarasi bersama itu, menteri pertahanan peserta ADMM Ke-17 juga meyakini perlunya menjadikan Laut Tiongkok Selatan sebagai perairan yang damai (sea of peace).

"Untuk tambahan, seluruh pihak berkomitmen mewujudkan keamanan, keselamatan, dan kebebasan berlayar dan terbang (di atas perairan Laut Tiongkok Selatan), dan menciptakan suasana kondusif demi terselesaikannya perselisihan di Laut Tiongkok Selatan dengan damai," demikian isi Jakarta Joint Declaration untuk Laut Tiongkok Selatan.

ADMM Ke-17 di Jakarta dipimpin oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan dihadiri oleh sembilan negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia selaku tuan rumah, serta Timor Leste sebagai observer (pengamat).

Menteri-menteri pertahanan yang hadir dalam acara itu, yaitu: Menhan Kamboja/Wakil Perdana Menteri (PM) Kamboja Jenderal Tea Seiha; Menhan Laos/Wakil PM Laos Jenderal Chansamone Chanyalath; Menhan Singapura Ng Eng Hen, Menhan Filipina Gilberto C. Teodoro, Jr.

Hadir pula Menhan Malaysia Dato Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan; Menhan Thailand Sutin Klangsang; Menhan Vietnam Jenderal Phan Van Giang; dan Menhan II Brunei Darussalam Pehin Datu Lailaraja Mayor Jenderal (Ret) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof.

Sementara itu, Timor Leste, yang statusnya masih sebagai pengamat dalam ADMM ke-17, diwakili oleh Menhan Donaciano Do Rosario Da Costa Gomes.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023