Jakarta (ANTARA) - ASEAN Defence Ministers' Meeting (ADMM) ke-17 di Jakarta, Rabu, yang dipimpin Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, menyepakati delapan dokumen, salah satunya ialah Jakarta Joint Declaration atau deklarasi bersama menteri pertahanan se-ASEAN.

Di penghujung pertemuan, Prabowo menyerahkan dokumen Jakarta Joint Declaration itu kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Kao Kim Hourn.

Tidak hanya Jakarta Joint Declaration, dokumen lain yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah makalah konsep tentang implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dari perspektif pertahanan; makalah konsep soal harmonisasi ADMM dan ADMM-Plus Initiatives; dan malah diskusi terkait penggunaan aset-aset militer untuk mendukung ketahanan pangan di kawasan.

Selain itu, menteri pertahanan se-ASEAN juga menyepakati Program Kerja ADMM Periode 2023-2026; panduan implementasi status pengamat yang diberikan kepada Timor Leste untuk pertemuan ADMM, ADMM-Plus, dan pertemuan terkait lainnya; draf revisi standar prosedur operasional ASEAN Our Eyes; serta terakhir pernyataan bersama ADMM-Plus tentang perempuan, perdamaian, dan keamanan.

Baca juga: Menhan Prabowo optimistis ASEAN punya kekuatan rawat perdamaian

Prabowo Subianto, saat membuka acara, menilai ADMM masih menjadi pertemuan penting untuk membangun kerja sama di bidang pertahanan antarnegara anggota ASEAN.

"ADMM berperan penting dalam mengatasi tantangan keamanan melalui dialog yang bermakna, pertukaran gagasan, dan menjalin kemitraan dengan prinsip saling percaya, transparansi, dan kolaborasi. Pertemuan ini juga dapat menjadi katalisator untuk mencapai hasil yang dapat diterapkan," kata Prabowo.

Dia mengatakan ASEAN yang bersatu merupakan kunci untuk mewujudkan komunitas ASEAN lebih aman, sejahtera, dan tangguh.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu, seluruh menteri pertahanan anggota ASEAN hadir, kecuali Myanmar. Timor Leste pun turut mengirim delegasinya dalam pertemuan itu sebagai pengamat.

Baca juga: Menkominfo-Dubes Singapura diskusikan potensi ekonomi digital ASEAN

Para menhan ASEAN yang hadir dalam acara tersebut ialah Menhan Kamboja/Wakil Perdana Menteri (PM) Kamboja Jenderal Tea Seiha; Menhan Laos/Wakil PM Laos Jenderal Chansamone Chanyalath; Menhan Singapura Ng Eng Hen, Menhan Filipina Gilberto C. Teodoro, Jr.; Menhan Malaysia Dato Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan; Menhan Thailand Sutin Klangsang; Menhan Vietnam Jenderal Phan Van Giang; serta Menhan II Brunei Darussalam Pehin Datu Lailaraja Mayor Jenderal (Ret) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof.

Sementara itu, Timor Leste, yang statusnya masih sebagai pengamat dalam ADMM ke-17, diwakili oleh Menhan Donaciano Do Rosario Da Costa Gomes.

Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemhan RI Marsekal Madya TNI Donny Ermawan Taufanto, Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Bambang Trisnohadi, Staf Khusus Menhan Bidang Manajemen Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, dan Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Chery Sidharta.

Baca juga: Menhan buka ADMM Ke-17 di Jakarta, singgung krisis kemanusiaan di Gaza

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023