Kuantan Singingi, Riau (ANTARA News) - Bocah berusia 11 tahun di Pucuk Rantau Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau tewas dalam kebakaran satu unit rumah di perumahan karyawan PT Tri Bakti Sarimas.

"Kebakaran telah membuat panik warga setempat, api sulit dipadamkan," kata Kapolres Kuantan Singingi AKBP Edy Sumardi SIK, di Teluk Kuantan, Minggu (27/3).

Kapolres mengatakan, peristiwa kebakaran itu mengakibatkan seorang anak meninggal dunia dan tidak bisa terselamatkan, sementara ibu korban selamat meskipun mengalami luka bakar yang cukup serius hingga perlu perawatan intensif.

Lokasi kebakaran di Perum Afdeling III KS PT Tri Bakti Sarimas (TBS) Sei Jernih Desa Pangkalan Kecamatan Pucuk Rantau.

Pihak kepolisian telah memeriksa tiga orang saksi yang mengetahui kejadian tersebut di antaranya Jabarudin (37), M Ramadi (36), dan Januari (12 ).

"Mereka tinggal di Perumahan Afdeling III KS PT TBS Sei Jernih Desa Pangkalan," ujarnya lagi.

Kebakaran itu juga telah menyebabkan Tota Rohani Br Sianturi alias Mak Hendro (46) mengalami luka bakar.

Awal kejadian, menurut saksi mata M Ramadi, dia mendengar teriakan "api...api", dan kemudian saksi keluar rumah melihat kediaman korban terdapat gumpalan asap dan masyarakat sudah ramai berkumpul.

Dia mendatangi rumah korban, lalu mencoba membuka pintu, tetapi terkunci sehingga secara spontan melakukan pendobrakan bersama masyarakat.

Setelah terbuka langsung masuk ke dalam rumah dan melihat korban Tota Rohani terbakar, sedang tergeletak di lantai dengan posisi telentang di depan pintu kamar, sehingga langsung diselamatkan keluar rumah.

Namun setelah sampai di luar rumah, korban mengatakan bahwa anaknya yang bernama Yanti Sinaga masih di dalam kamar, sementara api sudah membesar.

"Berdasarkan keterangan saksi api berasal dari dalam kamar korban," kata AKBP Edy Sumardi.

Humas PT TBS Aripin belum dapat dikonfirmasi, selain lokasinya jauh juga nomor HP-nya tidak aktif.

Salah satu warga Kuantan Singingi Yono (45) mengatakan, peristiwa kebakaran perumahan karyawan itu semestinya dapat disikapi positif dan menggugah hati manajemen perusahaan agar secepatnya memperbaiki sejumlah rumah tersebut yang sudah terlihat tua.

"Rumah semipermanen itu sebaiknya secepatnya diperbaiki agar kebakaran tidak terulang lagi," ujarnya pula.

Pewarta: Asripilyadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016