Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengedepankan pendataan atlet dengan basis teknologi informasi (TI) setelah terjadi penggantian pucuk pimpinan Deputi Peningkatakan Prestasi Olahraga dari Djoko Pekik Irianto kepada Gatot S. Dewa Broto.

"Perkembangan teknologi tidak bisa dibendung. Kita harus secepatnya menyesuaikan demi pendataan yang lebih bagus lagi," kata Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto usai pelantikan di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin.

Tidak hanya pendataan atlet, tetapi semua hal yang menyangkut peningkatan prestasi juga akan dikerjakan dengan basis TI seperti halnya dalam pengadaan alat latihan maupun untuk pertandingan. Selama ini, kedua hal tersebut sering mengalami kendala.

Dengan adanya sistem berbasis TI, diharapkan tidak akan ada lagi keterlambatan dalam pengadaan alat seperti yang sering terjadi sebelumnya.

Selain itu, kata Gatot, data atlet dari semua tingkatan bisa terdata dengan baik sehingga mempermudah untuk pemantauan.

"Atlet nanti juga bisa interaksi langsung dengan kami. Misalnya, masalah gaji hingga bonus seharusnya didapat. Kami akan berusaha mempermudah akses kepada atlet. Nanti juga ada semacam call center," katanya.

Terpilihnya Gatot S. Dewa Broto menduduki posisi panas di Kemenpora itu terbilang cukup lama. Bahkan, mantan Deputi 5 Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora tidak mengambil posisi Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Tantangan ke depan bagi seorang Gatot tidak hanya pendataan atlet, tetapi juga persiapan beberapa kejuaraan internasional mulai Olimpiade 2016, SEA Games 2017, Asian Games 2018, hingga rencana Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan MotoGP 2017 sampai dengan 2019.

Selama ini tugas yang menantang ini ditangani oleh Djoko Pekik Irianto. Setelah lengser dari kedudukannya, pejabat asal Yogyakarta ini akan kembali ke habitatnya, yaitu ke kampus Universitas Negeri Yogyakarta.

Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi dalam sambutannya berharap semua pejabat yang dilantik Setulus hati mencurahkan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan. Apalagi, ke depan tantangan yang akan dihadapi bakal lebih berat.

"Kemenpora adalah kementerian yang seksi. Tinggalkan egosektoral. Kami berharap semua pejabat ini bisa melanjutkan program yang sedang berjalan," katanya.

Selain Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga, penggantian juga terjadi di Deputi Pemberdayaan Pemuda dari Yuni Poerwanti kepada Chandra Wijaya, sedangkan Deputi Pembudayaan Olahraga diserahterimakan dari Faisal Abdullah kepada Raden Isnanta.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016