Ankara (ANTARA News) - Jumlah wisatawan asing ke Turki turun 10 persen selama Februari, terbesar dalam satu dasawarsa, demikian menurut data yang dirilis Selasa.

Kekhawatiran atas keamanan menghancurkan sumber pemasukan utama bagi ekonomi negara tersebut.

Turki dihantam sejumlah serangan bom sepanjang tahun ini, termasuk dua serangan diduga dilakukan ISIS di Istanbul, kota terbesar yang menjadi daya tarik utama wisatawan.

Pada Januari, pengebom bunuh diri meledakkan jantung kota bersejarah tersebut, menewaskan 12 wisatawan Jerman.

Ketertarikan wisatawan ke Turki dapat turun lebih jauh setelah pengebom bunuh diri meledakkan pusat perbelanjaan ternama Istanbul pada bulan ini, menewaskan tiga pelancong Israel dan seorang warga Iran.

Pada pekan ini, Israel memperingatkan warganya yang berada di Turki untuk segera pergi, dan memperkirakan kemungkinan adanya serangan lanjutan.

Angka wisatawan turun 10,32 persen pada Februari, menjadi 1,24 juta orang, demikian data Kementerian Pariwisata.

Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak Oktober 2006. Industri pariwisata juga terpuruk akibat mendinginnya hubungan dengan Rusia --sumber utama pemasukan pariwisata bagi Turki-- dan jumlah turis asal Rusia turun lebih dari separuhnya sepanjang masa tersebut.

Hubungan Moskow dengan Ankara memburuk setelah Turki menembak jatuh jet Rusia di atas Suriah pada 2015.

Pengamat ekonomi memperkirakan pemasukan dari pariwisata turun seperempat pada 2016, dengan nilai sekitar 8 miliar dolar AS, demikian laporan Reuters.

(Uu.S022)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016