Palangka Raya (ANTARA News) - Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS) bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah bakal kembali melepas 12 orangutan yang ada di Nyaru Menteng menuju hutan lindung Batikap Kabupaten Murung Raya.

Ke-12 orangutan terdiri dari sembilan betina dan tiga jantan tersebut akan dilepasliarkan dalam dua kali pemberangkatan padad 11 dan 20 April 2016, kata Manajer Program Nyaru Menteng Denny Kurniawan, Palangka Raya, Rabu

"Pertama diberangkatkan delapan orangutan menuju kandang transit di PT Bumi Barito Mineral, Batu Ampar. Di Batu Ampar, empat orangutan menginap dua malam untuk proses pemulihan, dan empat lainnya berangkat dini hari keesokan hari ke kandang transit di Kamp Totat Jalu di Hutan Lindung Bukit Batikap," bebernya.

Pemberangkatan kedua akan kembali diberangkatkan memberangkatkan empat orangutan langsung ke Hutan Lindung Bukit Batikap tanpa pemulihan di Batu Ampar, dan pelepasliaran akan berlangsung pada 15, 18 dan 24 April dengan masing-masing kesempatan melepasliarkan empat orangutan.

Denny mengatakan jejak tahun 2012 hingga kini, BOS Foundation di Nyaru Menteng telah melepasliarkan total 155 orangutan ke habitat alami di Hutan Lindung Bukit Batikap, sehingga bertambahnya 12 orangutan itu maka jumlah seluruhnya mencapai 167 individu.

"Kami berusaha keras untuk setiap tahun melepasliarkan orangutan kembali ke habitat alami mereka. Kebakaran hebat dan luas tahun lalu memaksa kami menerima kembali beberapa orangutan untuk direhabilitasi sampai beberapa tahun ke depan," kata Denny.

Kepala BKSDA Kalteng Nandang Prihadimenyambut baik kegiatan pelepasliaran ini dan menyebut orangutan merupakan primata yang saat ini populasinya sangat terancam, baik disebabkan karena kehilangan habitat atau akibat ulah manusia yang menangkap, memelihara atau berkonflik dengan spesies ini.

Dia mengatakan kegiatan pelepasliaran orangutan kerja sama antara BKSDA Kalteng dengan Yayasan BOS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menambah populasi di alam sekaligus mengembalikan satwa ini ke habitat alaminya.

"Sampai saat ini sangat banyak orangutan yang berada di pusat rehabilitasi di Kalimantan Tengah yang harus kembalikan ke alam liar begitu mereka telah siap. Tanggung jawab merawat dan melestarikan hutan dan seisinya merupakan tanggung jawab kita semua, termasuk pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat di Kalteng," demikian Nandang.

Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016