Itu artinya upaya-upaya kita (Pemerintah) untuk memperbaiki pendapatan masyarakat di tingkat bawah berjalan baik,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengatakan upaya Pemerintah untuk memperbaiki pendapatan masyarakat tingkat ekonomi bawah telah berjalan dengan baik.

Hal itu dibuktikan dengan data penurunan tingkat kesenjangan penduduk Indonesia atau rasio gini sebesar 0,01 dalam satu semester hingga September 2015.

"Itu artinya upaya-upaya kita (Pemerintah) untuk memperbaiki pendapatan masyarakat di tingkat bawah berjalan baik," kata Wapres Kalla di Jakarta, Senin.

Guna terus menekan angka rasio gini tersebut, Pemerintah akan terus meningkatkan program yang mendukung perekonomian rakyat kecil supaya kesenjangan sosial di masyarakat menurun.

"Ya itu bisa dengan membantu ekonomi rakyat kecil lewat UKM (usaha kecil menengah), membantu kesehatan dan pendidikan. Bahwa masih ada gap (kesenjangan, red.) iya, tetapi itu cara untuk mengurangi gap tersebut," jelasnya.

Selain itu, kebijakan Pemerintah untuk menurunkan suku bunga kredit menjadi "single digit" juga dinilai salah satu upaya guna meminimalkan angka rasio gini.

"Itu kan selama membantu UKM karena biaya masyarakat ya diturunkan, sehingga pendapatannya bisa lebih baik untuk mengurangi gap" katanya.

Badan Pusat Statistik mencatat penurunan tingkat kesenjangan penduduk Indonesia yang ditandai dengan rasio gini 0,40 per September 2015 atau menurun 0,01 poin dibandingkan Maret 2015 sebesar 0,41.

"Ini artinya terjadi perbaikan pemerataan pendapatan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Rasio gini merupakan indikator dalam mengukur ketimpangan atau kesenjangan distribusi pendapatan masyarakat dengan skala 0 hingga 1, yang berarti semakin tinggi nilai rasio gini maka makin tinggi ketimpangan yang terjadi di masyarakat.

Suryamin menjelaskan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap perbaikan tingkat kesenjangan penduduk adalah kenaikan upah buruh pertanian 1,21 persen pada periode Maret-September 2015 dan kenaikan upah buruh bangunan 1,05 persen pada periode yang sama.

Selain itu, menurut data Survei Angkatan Kerja Nasional, terjadi peningkatan jumlah pekerja bebas baik pekerja bebas pertanian maupun non pertanian dari 11,9 juta orang per Februari 2015 menjadi 12,5 juta orang pada Agustus 2015.

Sementara itu, terdapat empat provinsi yang nilainya diatas rata-rata rasio gini nasional sebesar 0,40 yaitu Papua Barat dan Jawa Barat masing-masing 0,43 serta DKI Jakarta dan DI Yogyakarta masing-masing 0,42.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016