Sebagai langkah awal, penerapan kurikulum kemaritiman bisa dimulai pada beberapa daerah di Indonesia sebagai pilot project,"
Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan mendorong pemerintah untuk segera memasukkan kurikulum kemaritiman dan perikanan sejak jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam upaya menjadikan Indonesia ke depan sebagai Poros Maritim Dunia.

"Sebagai langkah awal, penerapan kurikulum kemaritiman bisa dimulai pada beberapa daerah di Indonesia sebagai pilot project," kata Wakil Ketua KADIN Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto dalam keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Menurut Yugi, jika pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim nomor satu di dunia, maka konsep kemaritiman sudah harus masuk dalam kurikulum SMP dan SMA di Indonesia.

Pelaksanaan kurikulum itu harus dimulai secara komprehensif dan fokus, apalagi pembentukan konsep pikir kemaritiman membutuhkan waktu yang relatif panjang, termasuk dalam mewujudkan Poros Maritim Dunia.

Dalam kaitan ini Pemerintah harus menyiapkan regulasi dan silabus yang mendukung program tersebut, sehingga para pelajar mampu menjiwai dan mengamalkan pengetahuan kemaritiman sejak dini untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia.

Yugi berpendapat, pemberian kurikulum kemaritiman perlu agar para pelajar Indonesia mencintai negaranya, terutama dalam menjaga kekayaan alam yang ada di sektor kemaritiman, sehingga masyarakat Indonesia mampu menjaga sektor kemaritiman nasional secara berkelanjutan.

Dalam hubungan itu pula, lanjutnya, Kadin siap memfasilitasi secara komprehensif terkait ide dan konsep penambahan kurikulum tersebut melalui Focus Group Discussion (FGD) agar nantinya masyarakat dapat mengejawantahkan kurikulum kemaritiman bagi peningkatan sektor kemaritiman nasional.

"Implementasi FGD itu akan dilakukan pada beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya, FGD di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Maluku," kata Wakil Ketua KADIN Kelautan dan Perikanan itu.

Ia juga mengemukakan, potensi poros maritim dunia terletak di sektor kelautan dan perikanan Indonesia, sehingga pembangunan ekonomi Indonesia harus berorientasi pada kemaritiman yang memiliki ketahanan ekonomi maritim yang kuat.

Artinya, membangun poros maritim juga berarti memberikan pelayanan jasa transportasi laut kepada negara-negara Eropa, Asia, Australia, dan Amerika, sehingga pemerintah juga harus memikirkan strategi lain dalam mengembangkan sektor kemaritiman Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

"Intinya, saat Indonesia ingin menjadi Poros Maritim dunia, maka pemerintah harus mulai memperkenalkan kemaritiman kepada siswa-siswi Indonesia sejak jenjang SMP dan SMU," kata Yugi.

Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016