Dengan modal yang dimiliki dan visi ke depan untuk menjadi Pusat Peradaban Maritim Dunia.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan realisasi potensi di sektor maritim menjadi kunci penting untuk menjadi negara berpendapatan tinggi.

Luhut menyebut Indonesia punya visi besar untuk bisa keluar menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Namun tidak hanya itu, Indonesia juga berkeinginan untuk menjadi Pusat Peradaban Maritim Dunia.

"Untuk mewujudkan visi tersebut bukanlah hal yang mudah. Kita butuh tumbuh di kisaran 6 persen dari pertumbuhan saat ini di kisaran 5 persen. Merealisasikan potensi di sektor maritim menjadi kunci," kata Luhut dalam sambutannya di 2nd Edition Marine Spatial Planning and Services Expo 2023, di Jakarta, Selasa.

Namun, menurut Luhut, potensi tersebut masih belum masyarakat Indonesia sadari sepenuhnya. Padahal, jika merujuk pada sejarah, karakter Indonesia sebagai bangsa maritim didahului oleh para pendahulu yang telah mendedikasikan diri berjuang melalui diplomasi politik selama lebih dari 25 tahun mulai dari Deklarasi Djuanda Tahun 1957 hingga United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) Tahun 1982.

Luhut juga menekankan estafet Deklarasi Djuanda dalam penataan ruang laut dan wilayah sama pentingnya dengan penataan ruang darat.

Perspektif perencanaan pembangunan dan penataan ruang nasional mulai dibenahi untuk lebih menyesuaikan diri terhadap karakter bangsa maritim, dan menghadirkan kembali cakrawala pandang eksternalitas yang sejalan dengan wawasan geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi Indonesia.

"Dengan modal yang dimiliki dan visi ke depan untuk menjadi Pusat Peradaban Maritim Dunia, sudah saatnya kita mengoptimalkan potensi sumber daya maritim bagi kemakmuran, keberlanjutan, dan kedaulatan. Tidak hanya itu, Indonesia juga harus mampu mewujudkan diri sebagai jalur dan poros penting pelayaran, telekomunikasi dan energi bagi dunia," ujarnya pula.

Luhut menuturkan langkah-langkah sistematis dalam penataan ruang laut tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Terintegrasi maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 sebagai bekal utama, dan sekaligus blueprint (cetak biru) menuju kedaulatan dan kejayaan maritim Indonesia.

Dalam mewujudkan kedaulatan dan kejayaan maritim, perlu adanya rencana tata ruang wilayah nasional terintegrasi berwawasan Nusantara.

"Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya maritim, menjadi poros penting pelayaran dunia, jalur utama telekomunikasi nasional dan global, pusat blue carbon dan energi terbarukan dari laut menjadi aspek penting dalam mewujudkan kedaulatan dan kejayaan maritim Indonesia," kata Luhut pula.
Baca juga: Menhan: Kekuatan maritim harus dibangun untuk jamin kedaulatan bangsa
Baca juga: Kemenko Marves tekankan pentingnya tata kelola antisipasi konflik laut

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023