Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Banten Rano Karno batal melakukan kunjungan ke Australia untuk bertemu dengan investor Australia yang direncanakan 9 sampai 10 Mei, karena sakit Ispa atau Influenza dan dirawat di Rumah Sakit Mayapada Jakarta.

"Harusnya hari ini gubernur berada di Australia untuk memenuhi undangan terkait investasi di Banten. Harusnya Sabtu malam berangkat ke sana," kata Sekretaris Daerah Banten Ranta Soeharta kepada wartawan saat menyampaikan kondisi kesehatan Gubernur Banten Rano Karno di RS Mayapada di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan karena kondisi kesehatan Gubernur Banten yang kurang baik, sejumlah agenda juga terpaksa tidak bisa dihadiri gubernur. Pihaknya berharap dua sampai tiga hari ke depan, gubernur Banten sudah sehat kembali dan bisa menjalani aktivitas seperti biasa.

"Rencananya tanggal 11 Mei akan ada presiden di Lontar Tangerang untuk peletakan batu pertama pembangunan PLTU. Mudah-mudahan gubernur sehat kembali dan bisa menghadiri acara presiden," kata Ranta.

Sementara itu dokter yang merawat Gubernur Banten Rano Karno di RS Mayapada dr Prasna Pramita SpPD mengatakan, Gubernur Banten Rano Karno mulai masuk RS Mayapada sejak Sabtu (7/5) malam dengan kondisi suhu tubuh sekitar 40 derajat.

Menurutnya, Rano Karno terkena infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) atau influensa serta ada infeksi sehingga suhu tubuhnya panas tinggi. Penyebab Ispa tersebut karena kelelahan dan membutuhkan istirahat yang baik.

"Beliau batuk sudah agak lama dan ada infeksinya. Selain itu tidak ada penyakit lainnya, pemeriksaan darah, jantung dan paru juga bagus," kata Prasna dalam siaran pers tersebut.

Sejak dilakukan perawatan, kata Prasna, kondisi Gubernur Banten Rano Karno sudah membaik dan dalam waktu dua sampai tiga hari ke depan kemungkinan sudah diperbolehkan pulang.

"Sekarang sudah membaik, sudah bisa makan sendiri. Hanya memang masih butuh istirahat. Dua tiga hari ke depan mudah-mudahan sudah bisa pulang," katanya.

Pewarta: Mulyana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016