Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan sejumlah anggota Polri yang tergabung dalam Operasi Tinombala untuk mencari kelompok teroris Santoso di Poso akan diganti secara bertahap, menyusul perpanjangan masa operasi tersebut.

"Anggota yang sudah cukup lama bertugas di sana (Poso, Sulteng) secara bertahap akan dilakukan pergantian," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.

Hal itu menurut Kapolri penting dilakukan terkait ketahanan fisik dan psikis anggota Polri yang telah lama bertugas dalam operasi gabungan tersebut.

"Kita harus perhatikan tingkat kejenuhan dan ketahanan anggota," katanya.

Kendati demikian, pihaknya memastikan tidak ada penambahan jumlah personel Polri dalam Operasi Tinombala.

Sebelumnya Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar memastikan masa Operasi Tinombala akan diperpanjang 60 hari.

"Rencana diperpanjang 60 hari, kami bertekad terus melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris Santoso," kata Brigjen Boy.

Perpanjangan masa operasi tersebut, kata dia, bertujuan untuk menuntaskan penegakan hukum terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah.

"Kepolisian dan TNI bertekad menuntaskan penegakan hukum terhadap kelompok ini, kami tidak ingin kelompok ini menjadi besar dan mengancam kehidupan masyarakat," ujarnya.

Polri sudah melakukan Operasi Camar Maleo I hingga IV guna melakukan pengejaran Santoso dan kelompoknya, tapi Santoso belum juga tertangkap.

Kemudian setelah masa Operasi Camar Maleo berakhir, Polri melanjutkan pengejaran dengan menggandeng TNI melalui Operasi Tinombala yang dimulai pada 10 Januari 2016.

Operasi Tinombala yang mulanya direncanakan dilakukan selama 60 hari, selanjutnya diperpanjang dua bulan setelah berakhir pada 10 Maret 2016.

Operasi Tinombala jilid dua pun berlangsung sejak 10 Maret - 8 Mei 2016. Sementara Operasi Tinombala jilid tiga dimulai pada 8 Mei 2016 hingga dua bulan ke depan.

Perpanjangan masa operasi tersebut untuk memaksimalkan upaya perburuan Santoso dan kelompoknya. 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016