New York (ANTARA News) - Saham-saham peritel, bank dan energi berada di antara yang menderita kerugian terbesar pada Jumat (Sabtu pagi), sehingga pasar Wall Street menutup pekan perdagangan bergejolak dengan penurunan tajam.

Penurunan terjadi setelah laporan laba buruk dari pengecer Nordstrom dan JC Penney, yang masing-masing sahamnya jatuh 13,4 persen dan 2,8 persen. Namun, penjualan ritel AS untuk April naik 1,3 persen, lebih baik dari yang diperkirakan.

"Bagian ini adalah kelelahan," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial. "Sejak kami ditempatkan di tertinggi pada 20 April, itu sudah sulit untuk mempertahankan penguatan berlanjut."

Menurut AFP, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 185,18 poin (1,05 persen) menjadi 17.535,32.

Indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 17,50 poin (0,85 persen) menjadi berakhir di 2.046,61, sementara indeks komposit Nasdaq turun 19,66 poin (0,41 persen) menjadi 4.717,68.

Peritel lainnya juga menyeret pasar, termasuk Wal-Mart, memimpin Dow lebih rendah dengan penurunan 2,9 persen, dan Target turun 2,3 persen.

Sektor keuangan juga terpukul, dengan Bank of America jatuh 1,8 persen dan JPMorgan Chase kehilangan 0,9 persen. Industri-industri terbesar jatuh, termasuk Caterpillar dan Boeing, masing-masing turun 2,3 persen dan 1,7 persen.

Apple naik 0,2 persen setelah mengumumkan investasi satu miliar dolar AS dalam aplikasi taksi Tiongkok Didi ChuXing, saingan Uber, dalam sebuah langkah untuk meningkatkan pemahamannya tentang pasar konsumen Tiongkok yang besar.

Pembuat chip Nvidia melompat 15,2 persen setelah melaporkan kenaikan laba kuartal pertama 46,3 persen menjadi 196 juta dolar AS, karena menunjukkan pertumbuhan di semua bisnis utama, termasuk game, visualisasi profesional dan otomotif.

(A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016