Jakarta (ANTARA News) - Pebalap muda Indonesia, Sean Gelael mendapatkan pengalaman berharga pada seri pertama GP2 di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, Sabtu malam (14/5) setelah banyak mendapatkan rintangan termasuk mendapatkan pinalti.

Berdasarkan data manajemen tim Pertamina Campos Racing yang diterima media di Jakarta, Minggu, perjalanan pebalap berusia 19 untuk finis di balapan perdananya musim ini terbilang berliku. Membalap dari posisi belakang, Sean mampu finis diurutan 13.

Namun, karena dinilai melanggar batas kecepatan saat melintas di pit line, Sean mendapat penalti lima detik, sehingga posisinya melorot ke peringkat 18. Meski demikian, tim Pertamina Campos Racing cukup puas dengan penampilan Sean secara keseluruhan.

"Terlapas dari hukuman penalti, secara umum kita cukup puas dengan penampilan Sean. Ya, ini menjadi pembelajaran dan pengalaman yang bagus buat dia," kata ayah Sean, Ricardo Gelael.

Pada balapan musim penuh perdananya di GP2, Sean memang tidak dibebani target yang tinggi. Pebalap berusia 19 tahun ini hanya diharapkan bisa konsisten finis di posisi 15 besar pada setiap balapan. Pada balapan pertama ini, Sean bisa dibilang sudah memenuhi harapan terlepas adanya penalti lima detik.

Rekan setim Sean, Mitch Evans finis di posisi ke-12. Sementara pebalap Indonesia lainnya, Philo Paz Armand gagal menyelesaikan lomba karena mobilnya bermasalah. Philo yang membalap untuk tim Trident Racing terpaksa memarkirkan mobilnya di padock.

Hasil bagus didapat Antonio Giovinazzi. Pebalap yang juga didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini finis di posisi ke-8 dan mendapat empat poin. Sementara posisi podium utama diambil pebalap Perancis Norman Nato.

Pada balapan kemarin, Sean memulai start dari pitline karena mendapat hukuman mundur tiga grid karena dinilai telah memepet pebalap tim ART Grand Prix Nobuharu Matsushita. Namun, sama halnya dengan Sean, pebalap asal Jepang itu mendapat hukuman yang persis karena juga dinilai telah memepet Sean terlebih dahulu.

Dengan hukuman itu, Matsushita harus start dari posisi ke-11. Sementara Sean harus start dari pit line. Pada babak kualifikasi Sean sebenarnya berada di posisi 21, di depan pebalap Indonesia lainnya, Philo Paz Patrick Armand.

Terkait insiden dan hukuman itu, Sean mengakui kesalahan dan menerima hukuman, "Ini pengalaman dan pembelajaran buat saya. Semoga ke depan tidak terulang lagi, " kata Sean yang mengaku sempat terprovokasi dengan gaya Matsushita.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016