Kunshan, Tiongkok (ANTARA News) - Tunggal putra Denmark Hans Kriistian Vittinghus akhirnya mampu menumbangkan pemain penentu Indonesia Ihsan Maulana Mustofa dengan mudah pada game kedua final Piala Thomas 2016 di Stadion Kunshan, Tiongkok, Minggu sore.

Dengan kemenangan Vittinghus, Denmark memastikan gelar juara Piala Thomas 2016, dengan Indonesia harus puas menjadi runner-up.

Pada game pertama, pertandingan laga penentu antara Vittinghus melawan Ihsan berlangsung ketat, dan diselesaikan dengan skor akhir 21-15 untuk tunggal Denmark tersebut.

Kalah pada game pertama, tunggal terakhir Indonesia Ihsan tidak mampu menandingi kecerdikan permainan Vittinghus yang seringkali menempatkan bola silang yang sulit dijangkau Ihsan.

Ihsan pun langsung tertinggal jauh, dan dipathok hanya mendapatkan tujuh angka, sementara Vittinghus sukses menyudahi pertandingan untuk skor akhir 21-7.

Tunggal putra ketiga yang menjadi penentu di partai terakhir, Ihsan Maulana Mustofa, takluk 21-15, 21-7 dalam pertandingan selama 40 menit.

Ihsan yang merupakan tunggal pelapis ketiga Indonesia beradu kuat dengan Vittinghus pada awal game pertama 1-1, 2-2, dan 5-5. Kedua atlet itu beradu permainan reli-reli, smes, meskipun sama-sama melakukan kesalahan. Skor imbang 9-9 dan 10-10 terhenti pada jeda 10-11 untuk Ihsan.

Selepas jeda, bola-bola belakang Ihsan mudah dikembalikan pemain peringkat 13 dunia itu. Atlet asal klub Djarum Kudus itu pun berkali-kali melakukan kesalahan dengan bola-bola keluar lapangan dan membentur net. Skor menjadi 12-17 untuk Ihsan.

Vittinghus yang selalu menanti bola-bola Ihsan di depan net seakan menyergap serangan-serangan pemain Indonesia berusia 20 tahun itu.

Pada game kedua, pemain Denmark berusia 30 tahun itu tidak banyak melangkah di lapangan untuk mengambil bola-bola Ihsan. Vittinghus justru terbantu dengan kesalahan-kesalahan Ihsan. Poin pun terus bergulir untuk kubu Denmark 3-0, 1-5, 3-7, hingga 11-4 pada jeda game kedua.

Atlet putra muda Indonesia seakan tidak lepas dari tekanan dan gampang mencetak kesalahan. Denmark terus mendapatkan poin tanpa upaya keras dan menang 21-7 pada game kedua.

Pada partai pembuka, tim Thomas Indonesia tertinggal 0-1. Tommy Sugiarto yang turun menghadapi Axelsen takluk dalam dua game langsung 17-21, 18-21 selama 54 menit pertandingan.

Indonesia mampu menyeimbangkan kedudukan berkat kemenangan ganda putra andalan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang turun menghadapi pasangan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding. Hendra/Ahsan menang 21-18, 21-13 dalam laga selama 41 menit.

Indonesia kembali tertinggal pada partai ketiga, Anthony Sinisuka Ginting kalah dua game langsung 17-21, 12-21 dari pemain peringkat lima dunia Jan O Jorgensen selama 44 menit pertandingan.

Namun, pemain ganda Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang turun pada laga keempat menang atas Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor 21-16, 21-14 selama 42 menit pertandingan. Kemenangan itu kembali mengantarkan kedudukan Indonesia 2-2.

Pertemuan Indonesia dengan Denmark pada laga final Piala Thomas 2016 merupakan pertemuan ke-empat setelah pertemuan pada 1964 di Tokyo, Jepang; pada 1973 dan 1979 di Jakarta; serta pada 1996 di Hong Kong.

Indonesia terakhir kali meraih gelar Piala Thomas pada 2002 di Guangzhou, Tiongkok. Tim Merah-Putih menang 3-2 atas tim Malaysia pada putaran final.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016