Jakarta (ANTARA News) - Ganda putra unggulan kedua Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus berjuang keras untuk menundukkan pasangan Hong Kong Or Chin Chung/Tang Chun Man pada putaran pertama BCA Indonesia Open Super Series Premier di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.

Pasangan juara dunia tersebut harus bermain ketat untuk meraih kemenangan dua game langsung melawan ganda peringkat 47 dunia tersebut dengan skor 23-21, 25-23 dalam waktu 40 menit.

Pada game pertama Hendra/Ahsan gagal menyudahi game tersebut meskipun unggul 20-18. Lawan berhasil menyamakan kedudukan hingga 20-20 dan 21-21, sebelum ganda Indonesia berhasil menutup dengan kemenangan 23-21.

Pertandingan seolah akan dimainkan dalam tiga game ketika pasangan Indonesia tertinggal hingga 1-8 hingga 11-17. Namun Hendra/Ahsan bangkit mengejar hingga berhasil menyamakan kedudukan 18-18.

Permainan berjalan ketat ketika kedua pasangan saling menyamakan kedudukan hingga Hendra/Ahsan yang memimpin 20-19, 21-20, 22-21 dan 23-22 gagal menyudahi pertandingan karena lawan berhasi mengimbangi hingga angka 23-23. Dua poin terakhir akibat shuttlecock yang menyangkut di net memberi kemenangan bagi pasangan Indonesia 25-23.

"Hari ini cukup susah. Dalam beberapa kali pertemuan (dengan mereka) sangat ketat. Pada Thomas Cup kemarin kami sempat kalah, dan kami berusaha pelajari kembali permainan mereka. Hari ini kami berhasil, tetapi tetap ketat," ujar Hendra dalam jumpa pers seusai pertandingan.

Ahsan menambahkan bahwa meski pasangan Hong Kong tersebut berperingkat jauh di bawah mereka, bukan berarti pasangan tersebut dapat dikalahkan dengan mudah. "Tidak bisa dilihat dari peringkat karena kualitas permainan mereka bagus," katanya.

"Kami sangat kewalahan, bersyukur bisa menang. Mudah-mudahan besok lebih siap lagi," tambah Ahsan.

Pada putaran kedua Hendra/Ahsan akan bertemu pasangan Denmark Mads Conrad-Petersen/Mads Pieter Kolding yang menang atas pasangan Indonesia yang lolos dari babak kualifikasi Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian 21-19,14-21, 27-25.

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016