Bukittinggi (ANTARA News) - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, menyatakan akan mengupayakan penanganan sesegera mungkin terhadap jalan nasional yang rawan longsor di Jorong Mudiak, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.

"Kami akan segera bicarakan dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum untuk penanganan jalan ini karena merupakan jalan nasional agar jangan sampai longsor kembali terjadi," katanya saat mengunjungi lokasi longsor di Palupuh, Jumat.

Ia menyebutkan, kondisi tanggap darurat untuk daerah tersebut masih dapat berlangsung hingga satu bulan.

"Selanjutnya, pihak Bina Marga yang akan menentukan langkah penanganan. Melihat kondisi tebing di pinggir jalan memang sangat rawan sehingga harus segera diantisipasi," ujarnya.

Sementara itu, pencarian salah satu korban longsor yang terjadi di daerah tersebut pada Sabtu (4/6), Dulfitri (24), hingga Jumat(10/6) sore masih dilanjutkan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Bambang Warsito mengatakan, tanggap darurat akan diakhiri besok atau satu minggu sejak longsor terjadi.

"Terkait nyawa manusia, tanggap darurat diberlakukan selama satu minggu. Sesuai prosedur tetap (protap), besok tim bersama pihak keluarga korban akan melakukan pertemuan untuk menentukan langkah dalam proses pencarian korban," sebutnya.

Sementara tanggap darurat untuk kondisi fisik daerah bencana, dapat diberlakukan hingga satu bulan.

"Untuk proses pencarian pada Sabtu (11/6), direncanakan akan difokuskan di hadapan dan seberang tebing yang longsor karena ada keterangan dari saksi mata yang mengaku melihat ada yang terpental dari jalan di depan tebing longsor," lanjutnya.

Ia mengatakan, bila ada permintaan lain dari keluarga korban terkait pencarian korban, hal tersebut akan dipenuhi selama memenuhi prosedur yang ditetapkan.

Salah seorang kerabat korban, Akmal sangat mengaharapkan pencarian tersebut dapat membuahkan hasil.

"Pihak keluarga juga akan mengupayakan sendiri jika sekiranya nanti kemungkinan terburuk korban masih belum ditemukan," ujarnya.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016