Jumlah perantau Sumbar di luar provinsi lima kali lebih banyak dari jumlah penduduk di Sumbar. Ini adalah sebuah potensi untuk bisa membantu promosi dan pemasaran produk kerajinan di daerah
Solok (ANTARA) -
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy menilai perantau memiliki peran penting untuk membantu pengembangan industri kerajinan di daerah itu melalui promosi dan pemasaran.
 
"Jumlah perantau Sumbar di luar provinsi lima kali lebih banyak dari jumlah penduduk di Sumbar. Ini adalah sebuah potensi untuk bisa membantu promosi dan pemasaran produk kerajinan di daerah," katanya di Solok, Kamis, saat membuka Pelatihan Sulam Kerjasama Yayasan Bina Ranah Rantau (YBRR) Jakarta dengan Muslimah Group Solok.
 
Audy mengatakan kualitas produk kerajinan asal Sumbar tidak kalah dengan produk kerajinan asal daerah lain. Namun sebagian perajin masih kesulitan dalam pemasaran.
 
"Jika kerja sama antara perajin di Sumbar dengan perantau bisa terjalin dengan baik, maka dengan sendirinya pasar baru akan terbuka sehingga akan sangat membantu pengembangan usaha industri kerajinan Sumbar," katanya.

Ia menyebut perajin juga harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi kekinian yang makin lekat dengan teknologi dan digitalisasi.
 
Menurut dia, Pemprov Sumbar akan memberikan dukungan penuh diantaranya dengan memberikan pembinaan kepada perajin melalui OPD terkait sehingga kualitas dari produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan selera pasar.
 
Pemerintah daerah juga memfasilitasi agar pelaku industri kerajinan bisa mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan permodalan dari perbankan sehingga lebih mudah untuk mengembangkan usaha.
 
Ia menyebut Pemprov Sumbar memiliki salah satu program unggulan yakni menciptakan 100 ribu enterpreneur yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026.
 
 
Saat ini sudah lebih dari 40 ribu enterpreseur baru tercipta sejak program itu dimulai pada 2021 dan diharapkan terus tumbuh sesuai dengan target.

"Industri kerajinan menjadi salah satu bidang yang bisa memacu tumbuhnya enterpreneur baru ini, tentu dengan dukungan bersama antara pemerintah daerah dan para perantau," katanya.

Sementara itu Ketua Pengurus Yayasan Bina Ranah Rantau (YBRR) Jakarta, Ramlis mengatakan pelatihan yang diberikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perajin agar lebih mudah masuk ke pasar.

"Kita berharap dengan pelatihan ini, akan semakin banyak pelaku usaha kerajinan yang naik kelas dan mengembangkan usahanya," katanya.

Kegiatan itu ikut dihadiri owner dari Muslimah Group Solok, Almito, Ketua Kadin Solok, Pimpinan Muslimah Group Solok, Rosmawati.

Baca juga: Ribuan perantau Agam sampai di kampung halaman

Baca juga: Karpet merah Sumbar untuk perantau dan wisatawan

Baca juga: Pemprov Sumbar mengapresiasi peran perantau buka pasar UMKM di Eropa

Baca juga: Gubernur: Sumbar butuh instansi kelola potensi perantau

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023