Lens, Prancis (ANTARA News) - Gol penentu kemenangan Portugal pada babak tambahan dari pemain pengganti Ricardo Quaresma telah mendorong pelatih Fernando Santos memuji timnya telah menerapkan perintah-perintahnya setelah adu teknik seperti kucing dan tikus dengan Kroasia telah memenangkan Portugal pada babak 16 Besar Euro 2016.

Portugal menyerap energi besar tekanan lawan dengan mengakhirinya lewat tandukan Quaresma kepada bola muntah yang didahului tendangan Cristiano Ronaldo yang masuk gawang kosong pada menit 117 untuk memastikan kemenangan 1-0 Portugal yang sekaligus mengantarkan negara ini ke perempatfinal guna menghadapi Polandia.

"Ini adalah pertandingan yang sangat taktis. Portugal telah berusaha mengendalikan namun Kroasia tidak mendiamkan kami, namun ketika mereka berusaha mengendalikan maka kamilah yang tak membiarkan mereka," kata Santos kepada wartawan. "Anda mesti melihat dari kedua sisi mata uang. Kami telah menghadapi tim yang menakjubkan."

Portugal harus mengakui Kroasia menguasai bola lebih lama namun fakta bahwa kedua tim tak berhasil melepaskan tendangan tepat sasaran sampai upaya terakhir Ronaldo telah mengantarkan kepada terciptanya gol, menunjukkan betapa bekerjanya skema pertahanan kedua tim.

"Kami telah bersiap," sambung Santos. "Saya telah membuat tim saya siap bertarung melawan kekuatan Kroasia dan sekuat mungkin mengekspos kelemahan mereka. Kami tidak membiarkan mereka melancarkan serangan balik, kami menaruh perhatian khusus terhadap hal itu."

Santos memuji hasrat Kroasia untuk memainkan gaya bermainnya sendiri kendati hal itu terbukti tak berhasil. Taktik a la Kroasia ini hanya menghasilkan sedikit peluang, tetapi Santos tidak mau meminta maaf karena tidak bermain cantik.

"Kadang-kadang kami suka memainkan sepak bola indah, namun itu tidak selalu menjadi cara untuk memenangkan turnamen. Kami telah melibatkan masuk beberapa aspek, dan itulah yang kita ingin lakukan."

Lawan yang akan dihadapi Portugal Kamis pekan depan di Marseille adalah Polandia yang mengalahkan Swiss lewat adu penalti beberapa jam sebelumnya setelah keduanya seri 1-1. Portugal dan Polandia akan berebut satu tempat di semifinal.

"Jika mereka masuk delapan besar di sini, maka mereka pasti tim yang sangat kuat. Saya sudah menyaksikan pertandingannya, Polandia memang bermain lebih bagus, lalu Swiss agak meningkat. Pada babak tambahan keduanya menjadi sangat berimbang."

"Kami pernah menghadapi Polandia pada 2012, (striker Robert) Lewandowski adalah pemain yang sangat bagus, hampir semua pemain mereka bermain di Bundesliga. Laga itu akan menjadi pertandingan yang sangat sulit," kata Santos seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016