Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan, Nila Djoewita Moeloek, menjamin vaksin dari pemerintah asli. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau tak perlu khawatir dan tetap percaya vaksin yang dipakai untuk program vaksinasi wajib oleh pemerintah adalah asli.

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR, Senin, Moeloek mengungkapkan hasil investigasinya terkait peredaran vaksin ilegal, antara lain:

1. Vaksin buatan PT Bio Farma tidak ada yang dipalsukan karena menurut pengakuan pemalsu vaksin, vaksin Bio Farma hanya digunakan untuk oplosan pembuatan vaksin palsu. Vaksin yang dipalsukan hanya vaksin impor yang harganya mahal, yaitu vaksin produksi Sanofi Pasteur dan GSK.
2. Jenis vaksin ex Bio Farma yang dipakai sebagai oplosan adalah Hepatitis B dan Campak. 

Sementara jenis vaksin impor yang dipalsukan adalah:
a. Vaksin Engerix-B (untuk anak dan dewasa) yaitu vaksin untuk Hepatitis B.
b. Vaksin Havrix 720 yaitu vaksin Hepatitis A.

Lebih lanjut, Moeloek menyatakan, imunisasi di Posyandu, Puskesmas dan rumah sakit pemerintah atau  mengikuti program pemerintah, adalah program imunisasi dasar lengkap, yaitu vaksin Hepatitis B, BCG,  DPT-Hib-Hb, Polio dan Campak. 

Maka vaksin-vaksin itu disediakan pemerintah yang didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi dan didistribusikan ke Dinas Kesehatan hingga ke fasilitas layanan kesehatan.

"Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya," kata Moeloek, dalam siaran pers yang diterima ANTARA News, di Jakarta pada Senin.

Vaksin asli juga disediakan untuk warga yang memilih dilayani di praktek swasta dokter. Kerjasama dokter atau tenaga kesehatan praktek swasta terbuka, vaksin bisa diperoleh gratis; yang diperlukan hanya laporan cakupan dan pengguna vaksin.

Pemerintah juga memiliki program imunisasi lanjutan untuk anak di bawah dua tahun dan pada anak usia sekolah dasar, lewat program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), yang dilaksanakan setiap Agustus dan November.

"Dengan peredaran vaksin palsu ini, kami mengimbau agar seluruh orangtua ikut berpartisipasi agar anaknya mendapatkan imunisasi ulangan melalui kegiatan ini," kata Moeloek.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016