Istanbul (ANTARA News) - Bom di bandara Ataturk di Istanbul, Selasa, mengakibatkan 28 tewas dan puluhan lainnya luka.

Tiga pelaku serangan bom meledakkan diri meski polisi menembaki dua di antaranya sebelum mencapai titik pemeriksaan di gedung kedatangan namun mereka meledakkan diri.

Reuters melaporkan bahwa airport Ataturk adalah bandara ketiga tersibuk di eropa.

Gubernur Istanbul Vasip Sahin kepada wartawan mengemukakan 28 orang terbunuh dan sekitar 60 lainnya luka.

Saksi-saksi mata menyebut ada tiga ledakan namun Sahin menyebut pihak berwenang memperkirakan ada tiga bom bunuh diri.

Pihak berwenang Turki mengemukakan korban jiwa sebagian besar adalah warga Turki.

Saksi mata bernama Duygu, warga Jerman, mengatakan dia langsung tiarap ketika terdengar ledakan. Saa itu dia berada di bagian pemeriksaan paspor.

"Semua orang berlarian. Semua orang bersimbah darah dan potongan tubuh. Saya lihat ada lubang peluru di pintu," kata Duygu di luar bandara.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan serangan tersebut harus dianggap sebagai titik balik Turki dalam melawan kelompok militan.

"Serangan yang terjadi di bulan suci Ramadan ini menunjukkan bahwa teroris tidak peduli akan iman dan nilai-nilai," kata Erdogan dalam pernyataan.

Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016