Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan takbiran keliling pada malam menjelang 1 Syawal 1437 Hijriyah boleh saja asalkan dilandasi niat untuk syiar agama islam.

"Takbir keliling baik-baik saja asalkan tertib dan betul-betul niatnya syiarkan agama islam," ujar Said seusai konferensi pers penetapan 1 Syawal 1437 Hijriyah jatuh pada Rabu 6 Juli 2016 di Jakarta, Senin malam.

Menurut dia, jika takbiran keliling dilakukan dengan maksud buruk yang dapat memicu kerusuhan maka sebaiknya diserahkan kepada aparat berwenang.

"Kalau ada maksud mengakibatkan kerusuhan kita serahkan ke aparat apakah nanti akan ada pencegahan dengan pelarangan atau seperti apa," ujarnya.

Said menyampaikan Hari Raya Idul Fitri 1437 H merupakan momentum tepat menjaga keutuhan keluarga dalam spektrum kecil maupun besar.

"Keluarga spektrum kecil adalah sanak-famili kita, sedangkan keluarga spektrum besar adalah meliputi bangsa dan negara," ujarnya.

PBNU menekankan, keutuhan keluarga adalah hal utama yang harus dijaga. Selain itu menghindari pertikaian antar-sesama merupakan faktor utama penjaga keseimbangan peradaban.

"Di dalam keluarga yang utuh, rukun dan guyub, insyaallah tercurah rizki berlimpah dan penuh berkah," kata dia.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan awal bulan Syawal 1437 Hijriyah atau awal Lebaran pada Rabu, 6 Juli 2016.

Sekretaris Lembaga Falakiyah PBNU Shohibul Faroji menyampaikan penentuan itu ditetapkan setelah Tim Rukyatul Hilal/Lembaga Falakiyah PBNU melakukan rukyatul hilal di 42 lokasi di Indonesia.

"Tim pada Senin 4 Juli 2016 atau 29 Ramadhan 1437 H telah melakukan rukyatul hilal bil fili di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan dan tidak berhasil melihat hilal. Dengan demikian umum bulan Ramadhan adalah 30 hari," ujar Shohibul.

PBNU mengimbau warga NU dan umat islam pada umumnya agar menyempurnakan ibadah puasa 30 hari dan berhari raya pada Rabu 6 Juli 2016.

"Kami sampaikan selamat merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriyah dengan penuh suka cita. Mohon maaf lahir batin," ujar Shohibul.

Pewarta: Rangga Pandu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016