Jakarta (ANTARA News) - Para orangtua yang khawatir anak mereka mendapat vaksin palsu setelah mengetahui daftar fasilitas kesehatan yang menggunakan vaksin palsu sejak kemarin malam hingga pagi ini terus berdatangan ke Rumah Sakit Harapan Bunda di Jakarta Timur untuk mengetahui apakah putra-putri mereka pernah mendapatkan vaksin palsu.

Puluhan orangtua memenuhi ruang pengaduan di rumah sakit tersebut untuk meminta informasi mengenai vaksin yang pernah diberikan kepada anak mereka.

Hanya ada tiga petugas yang melayani mereka. Beberapa di antara orangtua yang ada di sana berteriak dan marah karena harus menunggu lama untuk mendapat pelayanan.

Petugas rumah sakit meminta para orangtua menuliskan informasi seperti nama anak, nama dokter anak mereka, nomor kartu rumah sakit, dan nomor telepon mereka pada selembar kertas putih.

Namun mereka tidak bisa segera memberikan konfirmasi mengenai vaksin yang diberikan kepada masing-masing pasien karena harus terlebih dulu memeriksa data rekam medis.

Kepala Humas Rumah Sakit Harapan Bunda, Mira Restyawati, mengatakan vaksin palsu kemungkinan masuk periode Maret 2016 hingga Juni 2016. 

"Nama vaksinnya pediacel," kata Mira.

Tapi seorang orangtua yang anaknya mendapatkan vaksin di rumah sakit itu pada awal 2015 tetap khawatir. Dia juga ikut menuliskan data vaksinasi anaknya dan menunggu konfirmasi dari rumah sakit.

Mira mengatakan rumah sakit menyerahkan tindak lanjutnya kepada dokter yang langsung menangani pasien yang bersangkutan dan menyarankan orangtua menghubungi dokter anak mereka.

"Kita seranhkan ke dokternya tindak lanjut apa yang harus dilakukan terhadap pasien. Kami tetap bertanggung jawab di sini sesuai dengan arahan dari Menteri Kesehatan," katanya.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016