Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA News) - Sebanyak 840 jiwa dari 303 kepala keluarga di dua desa yang berada di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terdampak bencana pergerakan tanah.

"Dari jumlah tersebut tidak seluruhnya mengungsi, tetapi ada sekitar 300 jiwa dari 80 kepala keluarga," kata Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana, di Sukabumi, Sabtu.

Menurut dia, hingga saat ini sudah ada puluhan kepala keluarga yang memilih mengungsi karena rumah mereka rusak berat sehingga tidak bisa lagi dihuni. Tapi, warga yang mengungsi tidak hanya yang rumah rusak berat saja, tetapi yang rusak ringan dan sedang ada yang ikut mengungsi.

Mereka juga ikut mendiri tenda darurat yang bisa digunakan menjadi tempat pengungsian sementara oleh warga. Selain itu, pihak BPBD, TNI dan Polri setempat juga sudah mendirikan tenda darurat terlebih dahulu.

Sementara, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung Citra mengatakan Kecamatan Curugkembar merupakan daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, bahkan masuk dalam kategori daerah megalongsor.

"Daerah ini banyak tebing tinggi yang tanahnya labil, bahkan hampara tanah di daerah ini mudah terjadi pegerakan tanah dan longsor. Bencana serupa juga sempat terjadi pada 2012 lalu yang menyebabkan puluhan rumah rusak," katanya.

Hingga saat ini, sesuai data BPBD Kabupaten Sukabumi rumah yang rusak berat sebanyak 20 unit, rusak sedang 43 unit, rusak sedang mencapai 124 unit. Selain itu, akibat bencana ini juga merusak fasilitas umum seperti dua masjid, satu pondok pesantren, Kantor Desa Nagrakjaya dan puskesmas pembantu.

Pewarta: Aditya Rohman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016