Amerika Serikat (ANTARA News) - Ukraina akan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggelar pertemuan jika ketegangan terus meningkat akibat tuduhan Rusia bahwa Kiev berencana menyerang infrastruktur di Krimea, kata duta besar Ukraina Volodymyr Yelchenko pada Rabu (10/8).

"Kami siap siaga untuk segala perkembangan provokatif," kata Yelchenko kepada para reporter.

"Pemanggilan untuk sidang Dewan Keamanan sedang dipertimbangkan," katanya. "Segera setelah sampai ke titik itu, kami akan segera melakukannya."

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu menuduh Ukraina mengobarkan "teror" atas dugaan upaya penyerangan ke Krimea, menambah ketegangan di wilayah yang dicaplok itu.

Dinas keamanan Rusia mengumumkan mereka telah menggagalkan "serangan teroris" di Krimea oleh intelijen militer Ukraina dan menghalau serangan bersenjata, klaim yang oleh Presiden Ukraina Petro Poroshenko dianggap "tidak masuk akal dan sinis."

Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Ukraina berhak memanggil rapat untuk membahas masalah yang dianggap sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

Sejak Ukraina bergabung dengan dewan itu pada Januari, dewan baru menggelar satu pertemuan tentang krisis di negara itu.

Yelchenko mengatakan dia siap menghidupkan kembali proposal untuk pengerahan pasukan penjaga perdamaian PBB ke Ukraina Timur atau pembentukan misi khusus PBB untuk Ukraina dan penunjukan utusan khusus PBB.

Proposal-proposal itu gagal mendapat traksi di PBB karena keberatan-keberatan dari Rusia, anggota pemilik hak veto di Dewan Keamanan, demikian menurut warta kantor berita AFP. (mu)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016