Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Dua Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh telah menerapkan sistem belajar sepenuh hari "full day school" karena dinilai sangat merangsang untuk peningkatan kualitas mutu pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh Barat Zulkarnaini, di Meulaboh, Senin, mengatakan, sekolah full day school itu yakni SD percontohan dan SDN 14 Meulaboh, kedua sekolah ini menerapkan sistem proses belajar mengajar (PBM) sepenuh hari.

"Hanya saja selama ini belum diberi nama istilah "full day school", SD percontohan itu sudah full belajarnya dari pagi sampai sore. Tapi untuk SDN 14 telah kita panggil kepala sekolah dan pengawas untuk kita dengarkan apa sudah melakukan sosialisasi ke orangtua anak didik,"katanya.

Zulkarnaini menilai, penerapan belajar sepenuh hari tersebut sangat tepat dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan di daerah itu untuk membangun karakter serta pengawasan lebih dari sekolah terhadap anak didik, ketimbang membiarkan anak didik tinggal di rumah.

Hal tersebut juga menyikapi rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy menggagas sistem full day school untuk jenjang pendidikan SD-SMP di Indonesia.

Malahan kata dia, dari 1.200-an guru mulai dari SD-SMA di daerah tersebut sebagian besar adalah guru agama, karena itu sangat tepat bila tenaga pengajar ini dioptimalkan untuk kegiatan usai belajar umum selama anak didik di sekolah.

Hanya saja dalam penerapan tersebut untuk 300-san sekolah di daerah itu mungkin tidak semua bisa melaksanakan karena terbentur oleh fasilitas infrastruktur, sementara untuk tenaga pengajar dipastikan tidak ada masalah.

"Kita pasti akan menerapkan itu, mungkin sebagai pilot projek adalah beberapa sekolah seputar kota Meulaboh dulu. Mengenai tenaga pengajar kita cukup, malahan banyak guru juga masih membutuhkan jam tambahan di sekolah lain untuk pencapaian jam mengajar sertifikasi,"jelasnya.

Menurut , full day school adalan program pemerintah yang terintegrasi dalam pencapaian semua aspek peningkatan mutu dan kualitas tenaga pengajar serta berperannya sekolah tidak membiarkan anak didik sendirian saat orang tua mereka belum pulang dari tempat kerja.

Zulkarnaini menyebutkan, terhadap guru-guru sertifikasi yang mengejar target jam mengajar belum mencukupi dapat memanfaatkan waktu itu sesuai direncanakan, demikian halnya kelebihan guru bidang agama dapat dimanfaatkan lebih optimal.

Dalam hal ini, Disdik yang memiliki salah satu visi misi sekolah menerapkan syariat Islam dapat dilaksanakan dan diawasi dengan baik, artinya semua sekolah dapat dianjurkan melaksanakan shalat berjamaah setiap waktu secara menyeluruh.

"Jadi bukan hanya sekolah tertentu, tapi semua tingkatkan untuk mulai dari kelas III SD hingga SMA itu sudah harus melaksakana shalat berjamaah di sekolah. Melalui program ini dapat kita integrasikan perencanaan daerah," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016