Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri RI mendaftarkan 260 tenaga kerja honorer dalam program jaminan sosial tenaga kerja yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perlindungan atas risiko kerja, seperti kecelakaan kerja dan kematian.

Siaran pers BPJS-TK yang diterima di Denpasar, Jumat, menyebutkan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyerahkan secara simbolis 1.200 paket sembako dari BPJS Ketenagakerjaan dan Kartu Peserta 260 pekerja honorer dengan disaksikan Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto dan Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antarlembaga, Ilyas E. Lubis.

"Program yang diikutkan untuk tenaga honorer ini adalah Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKm) dan jumlahnya secara bertahap akan terus di tingkatkan," ujar Agus.

Ilyas juga menambahkan jaminan sosial ketenagakerjaan adalah hak seluruh pekerja, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengikutkansertakan pekerja ke BPJS Ketenagakerjaan.

Secara nasional total kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga Juli 2016 sebanyak 347.285 Perusahaan atau 99.22 persen dari target 2016 dengan jumlah tenaga kerja sejumlah 19.924.437 orang atau 90.90 persen dari target.

Sebelumnya BPJS-TK telah menjalin kerjasama dengan Kemenlu RI untuk mendiseminasi program BPJS Ketenagakerjaan kepada Perwakilan Negara Asing (PNA) dan Organisasi Internasional (OI) di Indonesia untuk memberikan pemahaman dan kewajiban mendaftarkan pekerja atau PNA yang beraktifitas di Indonesia, sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

"Kami berharap langkah perlindungan tenaga honorer dan kerjasama mendukung perluasan kepesertaan program BPJSTK akan di ikuti oleh kementerian dan lembaga negara lainnya," ujar Ilyas.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016