Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah tim sepakbola yang tergabung dalam grup B Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 mengeluhkan kondisi lapangan Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi.

"Kondisi lapangan yang tidak baik sangat merugikan kami karena mempengaruhi performa penampilan selama babak penyisihan," kata Pelatih Sumatera Selatan Rudi William Keeltjes di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, permukaan lapangan stadion tersebut dirasakan timnya tidak rata dan bergelombang di sejumlah sisinya.

Kondisi itu dirasakan pihaknya saat laga perdananya meladeni perlawanan Kalimantan Selatan, Rabu (14/9).

"Kalau dilihat saja memang bagus, tapi setelah dicoba ternyata permukaannya tidak rata. Banyak bagian lapangan yang bergelombang," katanya.

Hal tersebut mengakibatkan pemainnya yang mengandalkan permainan bola dari kaki ke kaki mengalami kesulitan saat membangun serangan ke lini pertahanan lawan karena bola sulit dikendalikan dan ditentukan arahnya.

Hal serupa dikeluhkan pelatih Kalimantan Selatan Mundari Karya.

"Beberapa pemain kita ada yang sampai cedera akibat kondisi lapangan yang bergelombang," katanya.

Salah satunya dialami striker Kalsel Aidil Bogel yang cedera pada bagian kaki kiri karena kondisi lapangan.

"Mudah-mudahan cederanya segera membaik karena tim sangat mengandalkan performa dia," katanya.

Cedera pemain akibat kondisi lapangan juga dialami tim Sulawesi Selatan Abdul Azis saat berhadapan dengan pemain Sumatera Utara di pertandingan perdananya.

Bahkan tak hanya cedera, Azis pun diganjar kartu kuning akibat kondisi lapangan.

Insiden tersebut terjadi hanya beberapa menit jelang berakhirnya pertandingan.

Azis pada saat itu tengah mengambil bola out, namun terperosok di lapangan yang ternyata berlubang.

Azis yang kesakitan karenanya merintih dan berdiri tertatih menahan sakit yang dirasakannya.

Namun wasit menganggap hal itu sebagai upaya mengulur waktu hingga memberikan Azis kartu kuning.

"Padahal sudah dijelaskan bahwa Azis kesakitan akibat terperosok di lubang," kata pelatih Sulsel Syamsudin Umar.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016