Moskow (ANTARA News - Partai Rusia Bersatu dukungan Presiden Vladimir Putin memperoleh 54,2 persen suara dalam pemilihan anggota parlemen berdasarkan atas 90 persen perhitungan sementara pada Senin pagi, kata komisi pemilihan umum.

Dominasi Rusia Bersatu di majelis rendah Rusia dianggap penting bagi Presiden itu, yang akan mencalonkan diri pada 2018. Partai itu didirikan Putin dan kini dijalankan sekutunya.

Partai itu merebut 49 persen suara pada pemilihan umum di majelis rendah atau Duma pada 2011.

Namun, jumlah pemilih di pemungutan suara pada Sabtu itu hanya mencapai 47 persen. Pengamat menjelaskan, sikap apatis rakyat Rusia banyak dipicu perlambatan perekonomian, yang diperparah dengan sanksi negara Barat atas masalah Ukraina.

Partai Rusia Bersatu cukup unggul berkat hubungan dekatnya dengan Presiden berusia 63 tahun itu. Ia telah menjabat selama 17 tahun sebagai Presiden dan Perdana Menteri.

Tingkat elektabilitasnya pun mencapai 80 persen, ungkap hasil jajak pendapat.

Sebagian besar pemilih belum memiliki calon alternatif selain putin dan sekutunya.

Mereka khawatir, pilihan lain dapat menyebabkan ketidakstabilan dan kerusuhan seperti peristiwa 1990-an, masa keruntuhan Uni Soviet.

Partai Komunis menempati urutan kedua dengan 13,5 persen suara, melampaui partai nasionalis-keras, Demokrasi Liberal 13,3 persen, dan diikuti Rusia Adil 6,2 persen, demikian siaran hasil perhitungan sementara, demikian Reuters melaporkan.

(KR-GNT)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016