Jakarta (ANTARA News) - Istana Kepresidenan menggelar acara seni dan budaya untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat malam.

Halaman Istana Merdeka kini disulap menjadi sebuah lokasi pertunjukan seni dan budaya bangsa Indonesia sehngga peringatan Sumpah Pemuda kali ini dipastikan semarak dan berbeda.

Peringatan 88 Tahun Sumpah Pemuda bertajuk "Nusantara Berdendang" akan digelar tepat pukul 19.30 WIB dan masyarakat luas berkesempatan mendekatkan diri dengan Istana untuk kesekian kalinya.

Pagelaran yang diinisiasi langsung Presiden Joko Widodo itu mencoba mengangkat budaya dan kesenian bangsa sebagai representasi dari semangat Sumpah Pemuda karena lewat kebudayaanlah Indonesia dipersatukan dalam kebhinekaan.

"Presiden Jokowi pernah menekankan bahwa Istana itu bukan hanya institusi politik, institusi kenegaraan, dan institusi administrasi pemerintahan semata. Istana juga merupakan tempat berkembangnya kebudayaan Indonesia dan pada gilirannya menjadi tempat berkembangnya peradaban Indonesia," terang Kepala Sekretariat Presiden Darmansah Djumala pada Jumat.

Sejumlah pentas kesenian dari beragam etnik, suku, dan bangsa akan disuguhkan dalam pagelaran ini, sebelum penampilan tapak tilas perjuangan para pemuda pada 1928 hingga kini.

"Pagelaran ini jelas diselenggarakan dalam suasana kaum muda yang energik, kreatif, antusias, dan menghargai keberagaman. Perpaduan antara tapak tilas Sumpah Pemuda dengan pertunjukan seni dan budaya akan dirangkai secara atraktif malam ini," ujar Djumala.

Pasangan ganda campuran bulu tangkis Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir didapuk menjadi pembaca Sumpah Pemuda sebagai simbol dari perjuangan pemuda Indonesia yang penuh prestasi.

Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk menikmati keindahan karya seni terbaik yang selama ini menghiasi Istana di seluruh Indonesia melalui pameran koleksi lukisan Istana Kepresidenan, dan masyarakat memberikan respons positif kepada inisiatif presiden itu.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016