Tak ada yang perlu saya katakan, polisi akan melakukan apa yang harus dikerjakan untuk mengurangi risiko."
New Delhi (ANTARA News) - Polisi India pada Rabu menahan keturunan Nehru-Gandhi, Rahul Gandhi, yang juga adalah orang nomor dua di partai oposisi utama Partai Kongres.

Rahul berusaha memasuki rumah sakit pemerintah untuk bertemu dengan anggota keluarga purnawirawan militer yang diduga bunuh diri pada Selasa (1/11).

Mantan prajurit Angkatan Darat India yang berusia 65 tahun, Ram Kishen Grewal, mengakhiri hidupnya di halaman satu gedung pemerintah di Ibu Kota Nasional India, New Delhi, Selasa (1/10).

Di dalam pesan bunuh diri, ia mengemukakan dirinya tidak memperoleh kenaikan pensiun yang dijanjikan Pemerintah Pusat berdasarkan rancangan Satu Peringkat Satu Pensiun (One Rank One Pension).

One Rank One Pension adalah tuntutan lama purnawirawan angkatan darat India, yang menjamin keseimbangan pensiun dengan perwira dan prajurit dengan pangkat yang sama. Itu adalah masalah pra-pemungutan suara yang dilakukan Partai Bharatiya Janata yang tengah berkuasa.

Ketika Rahul pergi ke rumah sakit tempat otopsi mayat Grewal dilakukan, polisi New Delhi menahannya bersama beberapa pemimpin senior Partai Kongres, demikian laporan Xinhua.

Rahul dan anggota lain Kongres dimasukkan ke dalam satu bus dan dibawa ke kantor polisi. Aparat keamanan Negeri Sungai Gangga itu menuduh politisi tersebut menghalangi pekerjaan petugas rumah sakit.

Pada Rabu pagi Wakil Menteri Besar New Delhi Manish Sisodia juga ditahan oleh Polisi New Delhi di luar rumah sakit yang sama ketika ia berusaha bertemu dengan anggota keluarga purnawirawan yang bunuh diri. Namun, ia dibebaskan setelah beberapa saat.

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh, yang mendapat kecaman luar bahwa Pemerintah Pusat telah menggunakan Polisi New Delhi secara keliru, mengatakan, "Tak ada yang perlu saya katakan, polisi akan melakukan apa yang harus dikerjakan untuk mengurangi risiko."

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016