Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) membidik 40 negara peserta dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 yang akan berlangsung di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali pada 3-8 Desember.

"Kami telah mengirim undangan kepada 45 perwakilan pencak silat di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 32 negara telah konfirmasi akan hadir. Kami mengharapkan 40 negara yang akan ikut," kata Ketua Panita Pelaksana Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 Edhy Prabowo di Jakarta, Selasa.

Mantan atlet pencak silat Indonesia itu mengatakan dua negara Asia Tenggara yang belum konfirmasi akan mengikuti Kejuaraan Dunia Silat itu adalah Myanmar dan Laos.

"Sejumlah negara Eropa barat seperti Belanda, Prancis, Spanyol, dan Jerman telah konfirmasi. Iran juga menyatakan akan hadir," ucapnya.

IPSI, lanjut anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu, mengharapkan sebanyak 1.700 atlet dari 40 negara akan hadir dalam kejuaraan sekaligus Festival Pencak Silat Internasional itu.

Sekretaris Umum PB IPSI Erizal Chaniago mengatakan sebanyak 39 atlet pencak silat nasional akan mengikuti Kejuaraan Dunia 2016 di Bali.

"Indonesia punya dua tujuan dalam Kejuaraan Dunia 2016. Pertama adalah pencak silat harus mendunia. Semakin banyak atlet-atlet pencak silat dunia yang hebat maka pencak silat juga semakin berkembang," tutur Erizal.

Tujuan kedua Indonesia, lanjut Erizal, adalah pencapaian prestasi Indonesia dalam kejuaraan dunia itu. "Target kami adalah meraih gelar juara umum," ujarnya.

Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 itu akan menggelar nomor festival selain nomor pertandingan, nomor seni yang terdiri dari tunggal, ganda, dan beregu.

"Pada nomor festival, para peserta akan menampilkan permainan pencak silat yang diiringi musik. Para peserta juga dipersilakan memakai busana negara masing-masing, termasuk senjata," jelas Erizal.

Selain Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016, PB IPSI juga akan menggelar Musyawarah Nasional 2016 yang akan berlangsung di Denpasar, Bali, pada 3-6 Desember.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016