Pangkalpinang (ANTARA News) - Permintaan daging sapi dan ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami peningkatan signifikan menjelang tradisi "Rebo Kasan" atau ritual tolak bala yang akan digelar di Bangka, Rabu (30/11).

"Menjelang tradisi Rebo Kasan permintaan daging meningkat sekitar 50 persen dibanding hari biasa," kata Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Marhoto di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan, tradisi Rebo Kasan sudah digelar secara turun temurun selama puluhan tahun dan sampai kini masih terjaga kelestariannya di Kabupaten Bangka. Puncak tradisi Rebo Kasan tahun ini akan dilaksanakan di tiga desa yaitu di Desa Mudel, Air Anyir dan Desa Tembran.

"Biasanya masing-masing rumah warga menyediakan berbagai makanan untuk menyambut tamu dari kabupaten/kota lain. Tradisi ini melebihi perayaan Idul Fitri, sehingga berdampak langsung terhadap permintaan daging dan kebutuhan lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan peningkatan permintaan belum berdampak terhadap harga daging sapi yang bertahan Rp120.000 per kilogram, daging ayam broiler Rp30.000 dan ayam kampung bertahan Rp50.000 per kilogram.

"Harga daging masih bertahan normal karena stok pedagang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia saat ini pasokan sapi potong dan ayam broiler dari Pulau Jawa dan Sumatera masih berjalan lancar, sehingga masyarakat tidak perlu kuatir akan terjadi kenaikan harga tinggi yang dapat memberatkan ekonomi.

"Kami terus memantau stok dan harga sebagai antisipasi dini. Apabila harga daging dan kebutuhan lainnya mengalami kenaikan tinggi, maka akan dilakukan berbagai upaya seperti pasar murah, operasi pasar dan lainnya," ujarnya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016