Cilacap (ANTARA News) - Tim search and rescue (SAR) gabungan kembali menemukan satu korban tenggelam di Sungai Citanduy, kata Koordinator Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono.

"Tadi pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, tim SAR gabungan menemukan sesosok mayat pria yang diduga sebagai jasad Ari (19), warga Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Mayat tersebut ditemukan di Platar Agung, Plawangan, atau wilayah di antara Pulau Nusakambangan dan Pangandaran yang berjarak sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu.

Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan, kata dia, mayat tersebut segera dibawa ke Puskesmas Patimuan untuk diidentifikasi oleh kepolisian bersama keluarga korban.

Dari hasil identifikasi, lanjut dia, mayat tersebut dapat dipastikan sebagai korban tenggelam di Sungai Citanduy atas nama Ari yang hilang sejak Jumat (30/12).

"Dengan ditemukannya jenazah Ari, operasi pencarian korban tenggelam di Sungai Citanduy ditutup karena satu korban lainnya telah ditemukan pada hari Sabtu (31/12). Seluruh potensi SAR yang terlibat dalam operasi ini telah kembali ke pangkalan masing-masing," katanya.

Selain Basarnas Pos SAR Cilacap, kata dia, operasi pencarian kedua korban juga melibatkan personel Kepolisian Sektor Patimuan, Komando Rayon Militer Patimuan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Cilacap, dan warga sekitar.

Kendati demikian, Mulwahyono mengatakan satu regu Basarnas Pos SAR Cilacap saat ini masih terlibat dalam operasi pencarian korban tenggelam di Sungai Donan, Cilacap.

"Hingga saat ini, kami masih melakukan operasi pencarian korban atas nama Edi Kurniawan (17), warga Jalan Pandawa, Desa Tritih Wetan, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, yang tenggelam sejak Selasa (3/1)," katanya.

Menurut dia, operasi pencarian korban tenggelam di Sungai Donan juga melibatkan personel Satuan Polisi Air (Polair) Kepolisian Resor Cilacap, Pangkalan TNI Angkatan Laut Cilacap, dan potensi SAR lainnya.

Seperti diwartakan, dua pemuda asal Kota Depok, Jawa Barat, dilaporkan hanyut di Sungai Citanduy yang berada di perbatasan Jateng-Jabar pada hari Jumat (30/12).

Korban atas nama David (17) dan Ari (19) yang tercatat sebagai pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Madani, Depok, diketahui sedang singgah di rumah Lasimin (30), Grumbul Wadasjontor RT 02 RW 02, Desa Patimuan, Kecamatan Patimuan, Cilacap, yang merupakan saudara dari teman mereka, Gilar Prayogo (17), warga Bojonglio RT 04 RW 09 Kecamatan Cilodong, Kota Depok.

David, Ari, dan Gilar menginap di rumah Lasimin sebelum melanjutkan perjalanan wisata ke Pantai Pangandaran, Jabar.

Akan tetapi pada hari Jumat (30/12) ketika Lasimin dan Gilar hendak memancing di Sungai Citanduy, David dan Ari ingin berenang di sungai itu.

Lasimin dan Gilar sudah mengingatkan David dan Ari agar tidak berenang karena arus sungai sedang deras akibat hujan lebat yang baru turun di wilayah itu.

Namun mereka tidak menghiraukannya dan tetap berenang hingga akhirnya hanyut terseret arus.

Lasimin dan Gilar yang mengetahui kejadian itu segera meninggalkan alat pancing mereka dan berupaya menolong korban namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil sehingga kejadian tersebut dilaporkan ke kepala desa setempat.

Setelah dilakukan operasi pencarian oleh tim SAR gabungan, korban atas nama David ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari Sabtu (31/12), pukul 16.30 WIB, di sekitar lokasi kejadian.

Edi Kurniawan (17) yang merupakan siswa Kelas XI Jurusan Permesinan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Utomo, Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan tenggelam di Sungai Donan pada hari Selasa (3/1), pukul 08.45 WIB.

Sebelum tenggelam, korban yang sedang praktik kerja lapangan di bengkel milik Direktorat Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan diketahui baru selesai sarapan bersama dua rekannya di atas perahu milik instansi tersebut.

Setelah selesai sarapan, mereka bercanda sambil membuang tempat makan ke air.

Akan tetapi ketika hendak mengambil tempat makan itu, korban terjatuh dari perahu hingga akhirnya tenggelam karena tidak bisa berenang.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017