Zurich (ANTARA News) - Cristiano Ronaldo terpilih sebagai pemain terbaik FIFA untuk keempat kalinya pada Senin, mengungguli rival lamanya Lionel Messi.

Claudio Ranieri memenangi penghargaan pelatih terbaik atas keberhasilan membawa Leicester City menjuarai Liga Inggris.

Ronaldo mendapat penghargaan untuk penampilannya pada 2016 ketika ia memenangi Liga Champions bersama Real Madrid dan kemudian Piala Eropa 2016 bersama Portugal. 

Pemenang lima kali dan runner up empat kali Messi berada di urutan kedua, dan penyerang Prancis Antoine Griezmann menghuni urutan ketiga.

Barcelona mengatakan bahwa pertandingan Rabu melawan Athletic Bilbao akan menjadi prioritas dibanding acara pemberian penghargaan tersebut, dan tidak seorang pun pemain mereka yang diundang akan datang ke acara itu. 

"Saya akan senang seandainya Messi ada di sini pada hari ini namun mereka memiliki pertandingan penting pada Rabu, dan kita dapat memahaminya," ucapnya setelah menerima penghargaan dari presiden FIFA Gianni Infantino.

"Tidak banyak yang dapat saya katakan, menurut saya penghargaan ini dapat berbicara sendiri," tambahnya. "Saya sangat bahagia dan saya dapat berkata bahwa 2016 merupakan tahun terbaik dalam karir saya, trofi memperlihatkan bahwa orang-orang tidak buta dan menyaksikan pertandingan."

Baca Juga : Georgina Rodriguez, pacar baru Cristiano Ronaldo

FIFA, yang mengorganisir penghargaan gabungan bersama majalah France Football dari 2010 sampai 2015 ketika penghargaan itu disebut Ballon dOr, menamai ulang sebagai "Yang Terbaik" pada tahun ini setelah berpisah dengan majalah Prancis tersebut.

France Football meneruskannya dengan penghargaannya sendiri yang juga dimenangi Ronaldo bulan lalu.

Acara pemberian penghargaan ini, yang sebelumnya diselenggarakan di teater Kongresshaus di Zurich tengah, tahun ini berlangsung di tempat yang lebih sederhana yakni di studio televisi pada daerah industrial dekat bandara.

Ronaldo sebelumnya memenanginya pada 2008, 2013, 2014 di mana Messi menjadi runner up pada ketiga kesempatan itu. Messi memenanginya pada 2009 sampai 2012 dan kemudian kembali memenanginya pada 2015 ketika Ronaldo menjadi peringkat kedua pada setiap kesempatan, kecuali pada 2010 saat Andres Iniesta berada pada posisi kedua.

Ranieri mengatakan dirinya "gila" setelah memenangi penghargaan pelatih, dengan mengungguli Fernando Santos, yang memimpin Portugal menjuarai Piala Eropa 2016.

"Saya sekarang gila," tuturnya. "Apa yang terjadi musim lalu di Inggris adalah sesuatu yang aneh. Dewa-dewa sepak bola berkata Leicester harus menang."

Baca Juga :  Claudio Ranieri sebut 2016 tahun terbaik dalam karirnya

Klub Kolombia Atletico Nacional mendapat penghargaan Fair Play karena keikhlasan mereka memberikan gelar Piala Sudamericana ke tim Brazil Chapecoense, yang timnya hancur akibat kecelakaan pesawat menjelang pertandingan final dengan menewaskan 71 orang.

"Kami tidak melakukan lebih dari apa yang dapat kami lakukan... Memberikan trofi ini kepada mereka sebagai simbol harapan," kata presiden klub Juan Carlos de La Cuesta.

Pesepak bola AS Carli Llyod memenangi penghargaan pemain terbaik putri untuk kedua kalinya secara berturut-turut.

Mohd Faiz Subri, yang bermain di klub Malaysia Penang, memenangi penghargaan gol terbaik melalui tendangan bebasnya dari jarak 35 meter, di mana melintas dan melengkung dengan cara yang tidak biasa untuk mengecoh kiper tim lawan.

(Uu.SYS/C/H-RF/A/A020) 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017