Mangupura (ANTARA News) - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Badung, Bali, mengalami lonjakan tajam rata-rata mencapai Rp100 ribu dibandingkan pekan lalu yang harganya masih Rp65 ribu per kilogram, akibat cuaca yang tidak menentu di daerah itu.

Berdasarkan data Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Pemkab Badung Ir Anak Agung Rai Wirawan di Mangupura, Selasa, lonjakan harga cabai rawit tersebut terjadi di tiga kecamatan, yakni Mengwi, Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan.

"Rata-rata di semua kecamatan di Badung, harga cabai rawit Rp100 atau mengalami kenaikan 53 persen," ujar AA Rai Wirawan.

Ia menjelaskan, lonjakan harga cabai rawit juga terjadi di Kecamatan Mengwi dengan kisaran harga Rp110 per kilogram, Kecamatan Petang harga cabai mencapai Rp90.000.

Selain lonjakan harga cabai rawit, kata dia, untuk harga cabai besar cenderung mengalami penurunan kisaran harga Rp21.000 per kilogram dibandingkan pekan lalu mencapai Rp34.000 per kilogram.

Harga tomat juga mengalami penurunan harga kisaran harga Rp5.000 per kilogram dimana pada pekan lalu sempat melonjak mencapai Rp8.000 per kilogram.

Sementara itu, untuk harga komoditas sayur-mayur di Badung juga ada yang mengalami lonjakan seperti wortel yang mencapai Rp21.500 per kilogram yang sebelumnya kisaran harga Rp9.000 per kilogram.

"Kenaikannya wortel ini mencapai 138,89 persen," katanya.

Aneka bumbu lainnya yang mengalami penurunan harga yakni bawang merah dan bawang putih. Untuk bawang merah kini rata-rata Rp34.000 dimana sebelumnya mencapai harga Rp37.000 per kilogram.

Sementara bawang putih saat ini dijual rata-rata Rp34.000 per kilogram dari sebelumnya Rp35.000 per kilogram.

Sementara harga produk bahan pangan lainnya berupa beras relatif stabil. Beras lokal kualitas I rata-rata senilai Rp12.000 per kilogram, beras C4 stabil kisaran harga Rp10.000 dan beras IR bervariasi antara Rp9.400 hingga Rp9.500 per kilogram.

Pewarta: I Made Surya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017