Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi akan menghadiri pertemuan ke-15 "Asian Cooperation Dialog" (Dialog Kerja Sama Asia) yang akan diselenggarakan di Abu Dhabi pada 17 Januari 2017.

"Menurut rencana ibu Menlu akan hadir dalam pertemuan ke-15 Asian Cooperation Dialog tingkat menteri di Abu Dhabi dengan tema utama sustainable energy (energi berkelanjutan)," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis.

Direktur Mitra Wicara Intrakawasan dan Antarkawasan Asia-Pasifik Kemlu RI, Benyamin Carnadi menjelaskan bahwa "Asian Cooperation Dialog" (ACD) merupakan organisasi yang bersifat sukarela dan tidak bersifat kelembagaan yang beranggotakan 34 negara.

"ACD adalah forum dialog untuk membahas isu-isu yang dihadapi kawasan Asia. Tema spesifik dari pertemuan kali ini adalah Abu Dhabi the Capital of Sustainable Energy," ujar Benyamin.

Dia menyebutkan, beberapa tantangan yang diidentifikasi dan akan dibahas dalam pertemuan ke-15 ACD itu, antara lain masalah kesenjangan ekonomi dan pembangunan antarnegara Asia; keterbatasan sumber daya energi, pangan, dan air; serta langkah-langkah untuk menghadapi tantangan geopolitk maupun geoekonomi di kawasan.

"Misalnya, walaupun sekarang harga minyak cukup rendah, namun ada kecenderungan kalau ekonomi dunia membaik kemungkinan harga minyak akan naik, dan kita membahas bagaiaman negara-negara Asia menghadapi hal itu," jelas dia.

Benyamin menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia dalam pertemuan itu akan menawarkan suatu kerja sama dalam bentuk lokakarya bersama di bidang ketahanan pangan dan energi dengan beberapa negara, antara lain China, Bahrain, Filipina, Laos.

"Kita bisa berbagi tentang praktik-praktik terbaik tentang pengembangan energi sumber tenaga air untuk area pedesaan. Ini akan kita usahakan diterima dulu idenya maka baru bisa diselenggarakan pertemuannya pada 2018," ucap dia.

Benyamin menambahkan, pertemuan ke-15 ACD di Abu Dhabi itu rencananya akan mengeluarkan tiga dokumen hasil pembahasan.

Dokumen pertama adalah Abu Dhabi Declaration, yang berisi upaya-upaya yang disepakati untuk meningkatkan peran sektor swasta dan mendorong inovasi untuk pengembangan energi terbarukan.

Dokumen kedua adalah "Energy Plan of Action 2017-2019", yang berisi langkah-langkah konkret untuk mengembangkan sumber energi non- fosil dan non-konvensional, seperti energi tata surya dan energi panas bumi (geothermal).

Dokumen ketiga adalah tentang akses pangan, yaitu kaitan antara air, energi, dan ketersediaan pangan.

"Kita punya kepentingan besar untuk ikut berpartisipasi dalam pertemuan ini," ujar Benyamin.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017