Solo (ANTARA News) - Arema FC Malang berhasil memenuhi ambisinya bisa lolos ke semifinal setelah menang tipis atas Sriwijaya FC skor 1-0 pada pertandingan babak delapam besar Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan Solo, Minggu malam.

Arema FC Malang menghadapi Sriwijaya FC yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton pendukung kedua tim berjalan ketat dan seru, karena kedua kesebelasan menampilkan permainan dengan tempo tinggi dan saling menyerang ke pertahanan lawan.

Arema pada mulai awal babak pertama langsung megambil inisiatif serangan melalui Gonzales Cristian, Nasir, dan Estaeban Gabriel yang sering membuat peluang untuk timnya.

Arema mendapat peluang ,enit sembilan melalui tendangan keras Ahmad Bustomi, tetapi sayang bolangnya mampu diblok kiper Sriwijaya, Teja Paku Alam, dan bola hanya menghasilkan tendangan sudut.

Arema kembali mendapat peluang menit 20 melalui tendangan keras Nasir, tetapi sayang bolanya juga masih mampu diantisipasi kiper Tejo, sehingga belum mengubah kedudukan tetap imbang 0-0.

Sebaliknya, Sriwijaya satu-satunya mendapat peluang emas untuk membuahkan gol menit 28 melalui sundulan kepala Hilton Thon Mauro Moreira, tetapi bola mampu diblok kiper Kurnia Meiga yang bermain cemerlang. Kedudukan imbang 0-0 ini, bertahan hingga babak pertama usai.

Arema yang diasuh pelatih Aji Santoso memasuki babak kedua memasukan dua pemain pengganti Ferry Aaman Saragih dan Fellie Bertoldo Do Santos. Menarik keluar Ahmad Bustoni dan Hanif Abdurrauf, untuk menambah daya serang.

Arema babak kedua baru berhalan dua menit berhasil membobol gawang Sriwijaya melalui tendangan bebas dari luar kotak penalti yang dilakukaj oleh Adam Alis Setyano, sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk tim yang dijuluki "Singo Edan" itu.

Sebaliknya, Sriwijaya yang ketinggalan satu gol langsung meningkatkan tempo permainan dengan menekan pertanan Arema. Namun, ketatnya pemain barisan belakang Arema masih sulit ditembus lawan.

Sriwijaya mendapat peluang emas menit 72 melalui tendangan keras oleh Hilton Thon Mauro Moreira, tetapi bola kembali mampi diblok kiper Kurnia Meiga yang bermain lebih tenang, sehingga belum mengubah kedududukan tetap 1-0 untuk Arema.

Arema pada menit 81 harus kehilangan satu pemainnya yakni Ferry Aman Saragih yang dikeluarkan oleh wasit atau diberi kartu merah karena dengan sengaja menendang kapten Tim Sriwijaya Yu Hyunkoo. Arema yang hanya bermain 10 orang banyak mendapat tekanan.

Namun, Gonzales dan kawan kawan masih bermain konsisten dengan melakukan serangan bali cepat sheingga juga sering merepotkan pemain barisan belakang Sriwijaya. Kedudukan 1-0 untuk Arema ini, bertahan hingga babak kedua usai.

Wasit yang memimpin pertandingan Abdul Rahman Salasa (Jakarta Timur) dalam pertandingan tersebut mengeluarkan tujuh kartu kuning untuk Firdaur Ramadhan, Rudolof Yanto Basna, Yu Hyunkoo, Zalnando, Hilton Thon Mauro Moreira (Sriwijaya FC, Johan Ahmat Farizi, Esteban Grabriel Vizcarra, Syaiful Indra Cahya (Arema), sedangkan satu kartu merah untuk Ferry Aman Saragih.

Pelatih Sriwijaya FC Widodo Cahyono Putro mengatakan pertandingan berjalan ketat dan banyak menguras emosi. Kedua tim sebenarnya menampilkan permainan bagus dan ketat.

"Mari kita saling memajukan sepak bola Indonesia. Kami melihat terjadi terjadi handball di dalam kotak penalti Arema, tetapi wasit membiarkan begitu saja," kata Widodo C Putro.

Pelatih Arema FC Aji Santoso megatakan sudah diperkirakan sebelumnya pertandingan Arema melawan Sriwijaya berjalan ketat. Namun, Arema bisa mencetak gol melalui tendanagn Adam Alis, sehingga timnya lolos ke semifinal Piala Presiden.

Menurut Aji Santoso, terkena kartu merah untuk Ferry Aman karena pemainnya mudah terprovokasi permainan lawan. Namun, hal ini, menjadi bahan evaluasi untuk pertandingan ke depan.

"Saya senang bisa mencetak gol ke gawang lawan. ternyata satu-satunya gol untuk kemenangan timnya," kata Adam Alis.

Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017