Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Bank Tabungan Negara Persero Tbk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp523,7 miliar atau 20 persen dari laba 2016 yang mencapai sebesar Rp2,6 triliun.

Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Jumat malam, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengatakan dengan porsi dividen 20 persen maka sisa laba ditahan sebesar Rp2,09 triliun. Nilai permodalan tersebut dinilai cukup untuk ekspansi bisnis tahun ini.

"Porsi dividen yang 20 persen itu mencerminkan perhatian pemerintah kepada BTN untuk fokus meningkatkan kredit pemilikan rumah (KPR)," kata Maryono yang dalam RUPS tersebut diangkat kembali menjadi Dirut BTN untuk lima tahun ke depan.

Porsi dividen BTN merupakan yang terendah dibanding tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya dari tahun buku 2016.

Direktur Keuangan BTN Iman Noegroho Soeko menjelaskan dengan porsi dividen 20 persen, maka rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BTN akan menjadi 19,7 persen dari CAR akhir 2016 yang sebesar 20,3 persen.

Iman menambahkan porsi dividen 20 persen memang usulan BTN terhadap pemerintah.

"Selain target pertumbuhan kredit paling tinggi di antara Bank BUMN lainnya karena kreditnya 21-23 persen. Kedua, return on equity juga punya kita paling tinggi yakni 18 persen, jadi lebih baik simpan di BTN," tukas Iman.

BTN akan menjaga CAR perseroan di 17,5 persen hingga akhir tahun ini, meskipun kredit BTN ditargetkan cukup ekspansif yakni tumbuh 21-23 persen tahun ini. Target pertumbuhan kredit tersebut paling tinggi diantara bank BUMN lainnya.

Dalam RUPS tersebut, selain mengangkat kembali Maryono, BTN juga mengangkat tiga direktur baru yakni Mahelan Prabantarikso, Nixon Napitupulu, dan Budi Satria. Mereka bertiga menggantikan Catur Budi Harto, Mansyur Nasution , dan Sulis Susdoko.

Kemudian, BTN juga mengangkat satu komisaris baru yakni Garuda Wiko.


Berikat susunan Dewan Komisaris dan Direksi BTN :

Komisaris Utama/Independen : I Wayan Agus Mertayasa

Komisaris Independen : Kamaruddin Sjam

Komisaris Independen : Lucky Fathul Azis H

Komisaris Independen: Garuda Wiko

Komisaris : Arie Coerniadi

Komisaris : Iman Sugema

Komisaris : Sumiyati

Komisaris : Maurin Sitorus

Komisaris : Garuda Wiko


Susunan Direksi Baru

Direktur Utama : Maryono

Direktur : Iman Nugroho Soeko

Direktur : Adi Setianto

Direktur : Mahelan Prabantarikso

Direktur : Oni Febriarto

Direktur : Handayani

Direktur : Nixon LP Napitupulu

Direktur : Budi Satria.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017