Kupang (ANTARA News) - Bencana banjir bandang akibat meluapnya sungai Wae Jare Mbeling, Kecamatan Mbeling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mengakibatkan Kristina Hanis warga Desa Wae Jare tewas lantaran hanyut terbawa banjir.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Manggarai Barat, Donatus Jahur ketika dihubungi Antara dari Kupang, Selasa, mengatakan hujan deras yang menguyur wilayah ujung barat Pulau Flores ini, sudah berlangsung selama dua pekan mengakibatkan beberapa sungai meluap menyebabkan satu korban tewas dibawa banjir.

"Selama dua pekan ini hujan deras masih menguyur wilayah Kabupaten Manggarai Barat sehingga memicu banjir serta tanah longsor di wilayah Kabupaten Manggarai Barat," ujar Jahur.

Jahur mengatakan, peristiwa yang dialami Kristina Hanis terjadi ketika sedang bekerja di sawah yang milik korban yang berada tidak jauh dari sungai Wae Jare.

"Korban hanyut terbawa banjir ketika sedang bekerja di sawah milik korban pada tanggal 22 Maret lalu. Sejak itu korban menghilang dan ditemukan warga dalam kondiai tidak bernyawa pada Minggu (26/3) di Nangalili sekitar 10 km dari lokasi kejadian," kata Jahur.

Jahur menjelaskan, banjir bandang yang melanda Kecamatan Mbeling juga menyebabkan bendungan irigasi Wae Jare hancur total diterjang banjir.

Ia menjelaskan, sejah cuaca ekstrim melanda Kabupaten Manggarai Barat menurut Jahur, telah menyebabkan tanaman padi milik petani di lokasi persawahan Wae jare rusak karena terendam air banjir, setelah bendungan irigasi Wae jare jebol diterjang banjir.

Ia mengatakan, bendungan irigasi Wae Jare merupakan satu-satunya bendungan yang dibangun pemerintah di Kecamatan Mbeling untuk mengairi areal persawahan seluas 75 haktere.

"Kita mengharapkan bendungan irigasi Wae Jare segera dibangun kembali oleh pemerintah agar petani di daerah ini bisa mengolahlahan persawahan pada musim tanam mendatang," kata Jahur.

(KR-BDS/H005)

Pewarta: Bennidiktus Jahang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017