Jakarta (ANTARA News) - Dewan Olimpiade Asia (OCA) menetapkan tata cara penyambutan tamu-tamu dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 sesuai dengan ketetapan protokoler komite tertinggi olahraga Asia itu.

"Protokoler Asian Games untuk pejabat negara tuan rumah, OCA, dan tamu negara bukan menggunakan protokoler Kementerian Luar Negeri. Ketentuan ini sudah ada dalam Kontrak Tuan Rumah," kata pelaksana Sekretaris Jenderal Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) Harry Warganegara, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.

INASGOC dan OCA menggelar pertemuan tertutup, pada Kamis, tentang koordinasi protokol Asian Games. Pertemuan itu juga diikuti perwakilan sejumlah kementerian dan lembaga di Indonesia seperti Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepolisian Republik Indonesia, Pengelola Gelora Bung Karno, serta Pasukan Pengamanan Presiden.

"Pertemuan itu untuk menyamakan persepsi antar OCA dan lembaga-lembaga di Indonesia sesuai Kontrak Tuan Rumah Asian Games," kata Harry.

Protokoler OCA terkait Asian Games, lanjut Harry, antara lain aturan posisi duduk Presiden OCA yang harus tepat berada di sebelah kanan Presiden Indonesia saat upacara pembukaan dan penutupan Asian Games.

Baca juga: (INASGOC negosiasikan cabang Asian Games pada April)

Baca juga: (Erick: OCA sudah ketahui 36 cabang AG)

"Pertemuan koordinasi protokoler ini semula dijadwalkan setelah Rapat Koordinasi Komite Ke-6, pada 7 Maret. Penundaan pertemuan ini karena kami menyesuaikan waktu dengan perwakilan kementerian dan lembaga Indonesia," kata Harry.

Acara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 akan menggunakan empat alat berat crane menyusul kapasitas beban atap Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta yang mencapai 20 ton.

"Empat crane itu akan membantu beban Stadion Utama. Dalam konsep baru secara internasional, penyelenggaraan acara di stadion tidak boleh merusak rumput lapangan sehingga konsepnya nanti menggantung," kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir selepas Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Senin (27/3).

Kapasitas beban untuk penyelenggaraan acara pembukaan dan penutupan Asian Games XVIII itu, lanjut Erick, mencapai 50 ton tanpa merusak rumput lapangan stadion serta lintasan lari untuk cabang olahraga atletik.

"Kami sudah mendapatkan izin dari Kementerian Sekretariat Negara dan Pengelola Gelora Bung Karno untuk penggunaan crane," kata Presiden Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 itu.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017